Juli 27, 2011

Persaingan Dua Bidadari



{IF : Persaingan Maya dan Ayumi ternyata bukan hanya dalam akting saja, namun dalam percintaan mereka juga. Entah sejak kapan baik Maya dan Ayumi merasa mereka memiliki rasa yang sama pada satu orang pria. Keadaan bertambah kacau, ketika Masumi mengetahui hal itu. Alur cerita, pure just my imagination}









Kediaman Ayumi...


Gadis cantik itu baru saja usai sarapan bersama kedua orang tuanya. Gadis yang sungguh sempurna dengan tumbuh besar di lingkungan yang sempurna juga.


Tak jarang banyak gadis lain juga merasa iri akan keberuntungan sang Ayumi Himekawa.


Semua yang diidamkan para gadis, ada pada nya. Tak jarang dia selalu saja menjadi pusat perhatian di mana-mana. Di kampus, di teater juga di panggung keartisannya.


Namun entah mengapa, Ayumi tak pernah memperdulikan anggapan orang terhadapnya. Berbagai pujian sudah bukan jadi prioritasnya lagi. Dia tidak pernah menganggap yang lain adalah saingan.


Tapi hanya satu orang yang dianggapnya sebagai saingan terberatnya. Dia adalah Maya Kitajima!


Awalnya mereka bersaing murni hanya tentang akting untuk memperebutkan bidadari merah. Namun belakangan ini persaingan mereka terasa menyebar ke masalah lain yang jelas-jelas tidak ada hubungannya dengan 'Bidadari Merah'.


Seperti pada hari itu...


"Ayumi setelah latihan, bisa kan kau menemani ibu berbelanja" ajak ibu Ayumi.


"Maaf bu, aku sudah ada janji makan siang hari ini" jawab Ayumi tersenyum bahagia.


Ibunya hanya membalas senyuman manis pada putri semata wayangnya. Dia penasaran siapa gerangan yang akan makan siang dengan Ayumi.


"Sayang, apa ibu boleh tahu dengan siapa kau akan makan siang nanti?" tanya sang ibu menggoda putrinya.


"Ah ibu ini. Pokoknya dia orang yang sangat penting di hatiku saat ini, bu. Dan tentunya ibu juga mengenalnya koq" jawab Ayumi santai.


Ibu Ayumi kaget dengan apa yang diutarakan putrinya...


"Oh iya? Siapa? Ayo beritahu ibumu ini" desak sang ibu penasaran.


Namun Ayumi tidak tergoda untuk menceritakan hal itu pada ibunya. Dia akan merahasiakan semuanya sampai tiba saatnya nanti.


Aku akan merahasiakan ini...
Aku sendiri harus tahu apakah rasa itu sama dengannya...
Atau dia hanya menganggapku teman...
Aku berharap tidak bertepuk sebelah tangan...


Gadis itu pun berlalu dari kediamannya yang mewah dan berangkat menuju tempatnya latihan, tepatnya di gedung Daito.




*****

Tak beda dengan gadis cantik itu, Maya Kitajima pun sedang dalam perjalanan ke tempat yang sama. Namun bila Ayumi selalu diantar jemput dengan mobil mewahnya, lain dengan Maya, gadis mungil berbakat itu selalu berjalan kaki ke tempat latihan.

Padahal dia sudah mendapat beberapa fasilitas dari Daito karena prestasinya dan membanggakan nama perusahaan itu.

Maya tak pernah sekali pun menggunakan mobil dari Daito. Dia merasa belum pantas menerimanya sampai benar-benar menjadi aktris besar Jepang.

Seperti pada pagi itu, seperti biasa gadis mungil itu berlari kecil menuju tempat latihan, dimana Ayumi, Koji, Rei dan yang lainnya akan berlatih juga di sana.

Maya melangkah santai masuk lobby Daito dan langsung menuju lift untuk naik ke atas dimana tempat latihannya berada.

Namun langkahnya terhenti ketika seseorang memanggilnya...


"Maya...tunggu" panggil seorang pria padanya.


Maya pun mengurungkan langkahnya ke dalam lift dan menoleh ke arah suara tersebut.


Bibir mungil Maya terhenti untuk menyahut, ketika mendengar suara itu.


Dia hanya membungkuk hormat lalu melanjutkan langkahnya...


"Apa kau tidak dengar? Aku menyuruhmu menungguku, kan?!" paksa pria itu lagi.


Mayapun merasa bahwa pria di belakangnya mulai menggodanya usil. Dan Maya kesal...


"Apa anda terus ingin menggangguku, pak Masumi?" terang Maya cemberut.


Masumi semakin senang melihat wajah mungil Maya yang cemberut. Perlahan dia melangkah mendahului Maya dan mengedipkan matanya nakal.


Maya menghentikan langkahnya dan menuju pintu tangga darurat. Dia merasa tidak bisa menahan emosinya bila bertemu dengan pak Masumi.


Melihat Maya menaiki tangga, Masumi pun mengikutinya. Maya bertambah mempercepat langkahnya. Namun hampir saja dia terjatuh, untunglah ada Masumi yang menahan tubuhnya.


"Uuupps..." desis Masumi menahan tubuh Maya.


Maya langsung berdiri menegakkan tubuhnya dari tubuh kokoh Masumi. Wajahnya semakin cemberut...


"Sudahlah, mungiil. Jangan memandangku jijik lagi. Kau hampir saja ketiban sial" ujar Masumi geli.


Maya tak menggubris ucapan Masumi. Dia terus melangkah sampai tangga ke lantai tempatnya berlatih. Dan Masumi pun masih mengikuti langkahnya karena memang mereka berada di lantai yang sama.


Hingga sebuah lorong memisahkan keduanya. Masumi sekali lagi menggoda Maya:


"Siang nanti, aku mengundangmu makan, Mungiil. Kau akan kujemput" teriaknya jauh.


Maya acuh dengan teriakan itu, namun dalam hatinya, dia merasa aneh dengan sikap Masumi pagi itu.


"Tidak biasanya..." gumam Maya.


Akhirnya Maya tiba di sebuah ruangan besar, tempatnya berlatih. Di sana sudah ada beberapa pemain lain. Rei, Sayaka, juga Ayumi...


Dan....


Koji...


DEG!


Jantung gadis mungil seketika berdebar kencang...
Entah apa yang dia rasakan hingga pipinya sedikit memerah merona karenanya.


Maya mencoba menghela nafasnya sebelum melangkah masuk ke ruangan tersebut.


Tiba-tiba...


Koji menghampirinya sambil tersenyum...


Dan tentu saja Maya hanya bisa memandangi senyuman manis dari pria yang dia kagumi...


Namun di sudut lain, tampak Ayumi tidak suka dengan peristiwa itu. Raut wajah kesal jelas tampak darinya. Tangan indahnya terkepal menahan cemburu melihat sikap Koji yang menyambut Maya. Sedangkan pria itu tidak menyambut kehadirannya tadi.


Koji...


Kau menyukainya?


Mereka masih tak bergeming...
Hingga tepukan keras tangan pelatih menyadarkan mereka...


PROOK...PRROOK...PRROOK...


"Latihan sudah bisa kita mulai!" perintah sang pelatih, yang tak lain adalah pak Kuronuma.


Ayumi menatap tajam ke arah Maya. Dan tanpa sengaja, Maya pun menatapnya balik. Maya langsung tersenyum ramah pada gadis cantik itu. Tapi Ayumi membalasnya tipis...




*****


Waktu hampir menunjukkan pukul 12 siang itu...

Masumi tampak gelisah di ruangannya. Dia mondar-mandir sedari tadi. Pikirannya kembali pada perjumpaannya dengan Maya tadi pagi.

Gadis itu semakin menarikku saja...
Begitu membuatku penasaran...
Dia semakin angkuh padaku...
Ada apa?

Apa rasa bencinya tak surut jua?
Atau yang digosipkan itu benar?
Aku harus mencari tahu...

Masumi menyambar jasnya dan bergegas meninggalkan ruangannya...

Sementara itu di tempat latihan Maya dan Ayumi...

Mereka baru saja jedah untuk makan siang. Maya menyandarkan tubuhnya di kursi dan mengusap keringat yang mengalir di lehernya.

Tak jauh dari sana Ayumi masih memperhatikan gerak-gerik Koji. Mata Ayumi begitu ingin berdekatan dengan pria tampan itu. Langkahnya perlahan mendekati Koji yang sedang mengambil handuk kecil dari tasnya.

Lalu Ayumi menawarkan sebotol air mineral kepada Koji. Koji sempat kaget dibuatnya, namun dengan ramah dia menerima botol minuman itu dan duduk di kursi yang ada. Tentu saja Ayumi pun mengikuti pria itu untuk duduk di sampingnya.

Maya langsung tertunduk lesu...
Pandangan gadis mungil itu mencoba mencari arah pandangan lain untuk membuang cemburunya.

Namun rasa penasarannya berbalik ingin melihat apa yang dilakukan Ayumi dan Koji. Maya pun memandangi mereka dengan raut wajah sedih...

Tanpa Maya sadari, Masumi memperhatikan adegan itu. Menatap mata kecewa gadis mungilnya. Masumi mengerti...

Dia menyukainya...
Gosip itu benar...
Mungiil...
Kau mengaguminya, bukan?

Masumi tak ingin berlama lagi di sana menyaksikan kesedihan Maya. Dia berbalik hendak menjauhi ruangan tersebut. Namun seseorang memanggilnya dari dalam ruangan itu...

"Pak Masumi..." Maya memanggilnya.

Masumi berhenti dengan langkahnya. Berbalik...

Tak percaya gadis mungil itu memanggil dan kini menghampirinya...

"Mungiil...kau...menerima tawaranku?" tanya Masumi tak percaya.

Melihat Maya dan Masumi yang sedang berbicara. Koji berdiri hendak menghampiri keduanya. Namun sayang Maya dan Masumi sudah beranjak menjauh meninggalkan ruangan tersebut.

Koji menunduk cemburu. Lalu dia mengajak Ayumi untuk makan siang bersama. Tentu saja Ayumi senang mendengarnya.

Dengan cepat lengan Ayumi menggandeng tangan pria itu. Dan mereka pun makan siang bersama.

*****

Baik Maya maupun Masumi telah kembali ke ruangan masing-masing. Begitupun Ayumi dan Koji.

Sampai sore menjelang, akhirnya latihan pun usai. Maya bergegas untuk pulang karena dia harus berjalan kaki menuju apartemennya. 

Melihat itu sudah pasti Koji tak akan membiarkannya. Dia menawarkan sepeda motornya untuk mengantar Maya. Namun Maya menolaknya halus. Koji terus memaksanya, hingga Mayapun bersedia diantar oleh nya.

Mereka pulang bersama. Koji begitu bahagia bisa berdekatan dengan gadis yang dia cintai. Perlahan tangan Koji menarik tangan Maya untuk melingkarkan tangannya di pinggang Koji.

Karena angin sangat kencang. Maya pun melakukannya...

Ada perasaan damai bersama pria itu...

Koji...kau baik sekali...
Aku benar-benar menyukaimu...
Aku harap perasaan ini sama...
Denganmu...Koji...

Pipi Maya merona karena dia dapat mencium harum tubuh Koji di hadapannya.

Lalu gadis mungil itu mengkencangkan jemarinya yang melingkar di tubuh Koji.

Sepeda motor itu berlalu mengitari kota Tokyo menuju apartemen Maya. Sinar rembulan begitu indah, seperti perasaan kedua insan yang sedang saling mengagumi tersebut.

"Trimakasih...Koji" ucap Maya sambil membuka helm nya dan memberikannya pada Koji tak lama setelah mereka tiba di apartemen Maya.

Koji hanya tersenyum manis. Lalu perlahan dia mengusap rambut Maya sambil berkata:

"Masuklah, kau pasti lelah. Besok pagi aku akan menjemputmu" balas Koji lembut.

Maya baru saja hendak menjawab ajakan Koji. Namun pria itu telah melaju dengan sepeda motornya dan menghilang dari pandangan Maya.

"Hhmmm...Koji..." gumam Maya sambil meraba pipinya yang masih terasa hangat karena berada di samping pria itu.

Sejak masuk apartemen hingga beranjak akan tidur, Maya benar-benar bahagia. Wajahnya tersenyum sendiri mengingat yang terjadi sepanjang hari tadi.

Pak Masumi mengajakku makan siang bersama...
Dan Koji mengantarku pulang...

Sebelum Maya berpikir tentang mereka lebih jauh, entah mengapa tiba-tiba dia teringat dengan sikap tak ramah Ayumi padanya beberapa waktu ini.

Ada apa dengan Ayumi?
Sepertinya dia sedang marah padaku...
Tunggu...ya sepertinya dia kesal...
Bila...aku...aku...di dekat Koji...

Ah tak mungkin...
Apa Ayumi...
Jangan-jangan...dia...
Menyukai Koji?!

Mengapa harus Koji?
Pria yang kusuka...
Ayumi...mengapa?

Ayumi...kau menyukai Koji?


Sementara itu di kediaman Himekawa...

Ayumi gelisah di kamarnya. Sedar tadi dia bolak balik menoleh ke arah jam yang ada di dinding kamarnya.

Gadis itu tak bisa membayangkan jika pria yang dia kagumi sedang bersama gadis lain malam itu.

Koji, kau mengantarnya pulang...
Mengapa Koji?
Apakah aku tidak membuatmu tertarik?
Mengapa Maya?

Sainganku memperebutkan 'bidadari merah'...
Dan sekarang dia sainganku juga...
Untuk memperebutkanmu...
Mendapat perhatianmu...

Meraih kasih sayangmu...

Koji...aku begitu menyukaimu...
Ini tidak seperti yang lain...
Perasaan ini sungguh dari lubuk hatiku...
Koji...koji...



***continue to -part 2-***



5 komentar:

  1. koq cm dikit udah bersambung mbak?????hiksssss kuraaaaaaaang.hehehe

    BalasHapus
  2. jiahhh
    lum apdet apdet
    biasanya cepet sis

    BalasHapus
  3. bwahahahaha it looks like Maya loves Koji , Ayumi loves Koji , Masumi loves Maya n Koji loves Maya .... bener ga ya ...aseeekkk bakal rame neh ...

    - samuel / pake nama laki gw dah -

    BalasHapus
  4. seru nih kayanya..
    Please continue sis :)

    -serendipity

    BalasHapus
  5. Tumben blm diupdate lg sista....biasanya paling cepat...smg idenya terus mengalir ya.....anastasia

    BalasHapus

Frens, pliz comment in here...