Juli 23, 2011

Honey..Honey..I Miss You..-part 11-






Keduanya masih di ruang tamu kediaman Hayami...


Eisuke tersenyum bahagia karenanya...


Dia sudah tidak ingin lagi melihat putranya terus memikirkan hal yang buruk tentang Maya.


Kesalah pahaman itu telah terselesaikan dengan baik...


"Hhhmm...tinggal langkah selanjutnya" ucap Eisuke yakin.


Sementara malam sudah menunjukkan pukul 10. Dan semakin larut. Maya mencoba menyadarkan Masumi bahwa dirinya harus segera pulang ke apartemennya.


Masumi sangat ingin menahan Maya, namun Maya meyakinkan Masumi bahwa dirinya akan selalu menunggu pertemuan berikutnya.


"Masumi...mulai sekarang, aku akan selalu mengalah untuk cintaku padamu" ucap Maya polos.


Masumi bahagia mendengarnya...
Diapun mengecup kening Maya mesra...


Keduanya pun berkemas memakai pakaian dan merapikan sofa yang telah menjadi saksi bisu peraduan mereka.


Cekkllleek...
Perlahan Masumi membuka pintu ruangan tersebut...


Masumi berjalan keluar ruangan diikuti Maya...


Wajah keduanya tampak berseri-seri, dan dari sudut ruangan yang berbeda. Eisuke memandangi sepasang kekasih yang baru saja melepaskan hasrat itu dengan senyum bahagianya...


Masumi.....
Maya....


Kalau perlu...
Aku akan menikahkan kalian besok...


*****

Selang berapa lama Masumi dan Maya sudah berada di dalam mobil yang siap mengantar Maya ke apartemennya.

Tangan keduanya masih saling menggenggam erat.

Hingga mobil tiba di depan apartemen dan sampai di depan pintu apartemen Maya, tangan keduanya masih tetap sama...

Ceekkleek...

Maya membuka pintu apartemennya...

Lalu tangan itu...

Maya menarik Masumi untuk masuk dahulu ke dalam apartemennya....

Tanpa kekuatan apapun, pria itu langsung menuruti tarikan tangan Maya.

BLAMM!!! Pintu Tertutup...

Maya menatap Masumi dalam, seolah tak menginginkan pria itu pergi dari sisinya...

"Mungiiilll...." desis Masumi lembut.

Namun sepertinya kali ini Maya mulai tak bisa mengendalikan hasratnya pada Masumi...

Gadis mungil itu berjinjit hanya untuk mendaratkan bibir mungilnya di bibir Masumi...

Dan tentu saja Masumi tak melewatkan itu...

Masumi langsung menggiring Maya menuju ke kamar dengan bibir yang masih beradu...

Keduanya berputar agar tak melepaskan ciuman bibir itu...

Hingga tubuh keduanya terhempas di atas ranjang Maya...

Peraduan itu terjadi lagi...

Malam larut dengan kegelapannya...
Seperti hati keduanya yang diselimuti rasa cinta dan kerinduan tak terbendung...
Seperti jiwa mereka yang ingin selalu bersatu dan bertaut selamanya...

Rintihan, desahan dan rengekan kenikmatan begitu jelas menggema ke setiap sudut kamar bisu itu...

"Maya....sayaaang....ooohhhh...." desah Masumi tak kuasa.

"Hhhmmm...." balas Maya menahan nikmatnya...

Hingga malam berlalu....

Berganti fajar yang mulai menyingsing...

Menghapus setiap sudut gelap ruangan melalui celah-celah kecil...

Hari panjang akan segera dimulai, semua yang telah terjadi harus dipertanggung jawabkan...

Dan dimulai hari ini...

Hari ini....


*****


Pagi itu Masumi terbangun karena dikejutkan oleh bel apartemen Maya. Begitupun Maya, keduanya terlihat kelelahan.

Wajah Maya sedikit pucat dan lemas...

Masumi berniat akan membuatkan teh hangat untuk Maya, namun Maya menyuruhnya membukakan pintu terlebih dahulu.

"Mungill...maafkan aku...kau pasti lelah!" ucap Masumi lembut sambil mengecup kening gadis mungil itu.

Lalu pria itu kembali mengenakan celananya saja. Sedangkan Maya menyambar kemeja Masumi dan memakainya begitu saja.

Keduanya keluar dari kamar, Masumi ke arah pintu apartemen dan Maya mendekati meja makan untuk mengambil sesuatu yang bisa dia makan.

Ting...tong...

Bel itu berbunyi kembali...

"Iya sebentar..." sahut Masumi santai.

Cekkllleeekk!!!


DEG!DEG!DEG!

Bagai disambar petir, Masumi kaget dan tak percaya dengan siapa yang datang ke apartemen Maya.

"Chiko...." ucap Masumi gugup.

Tak beda dengan Masumi, Maya pun langsung menghentikan suapannya. Tubuhnya mendadak kaku...

"KAU....!!" teriak gadis itu sambil mendorong Masumi dan langsung masuk ke apartemen Maya.

Masumi berusaha menjelaskan pada Chiko. Namun gadis itu terus melangkah hingga mendapati Maya yang sedang terdiam kaku di kursi makan.

"Chiko...dengarkan dulu" cegah Masumi.

Maya menyadari bahwa yang dilakukannya bersama Masumi salah besar. Dia pun bangkit dan berdiri di hadapan gadis itu.

Saat ini kedua wanita itu sedang berhadapan dengan tatapan yang dingin dan menakutkan.

Maya tak mau kalah dengan tatapan Chiko terhadapnya. Keberaniannya muncul untuk kembali bersama Masumi. Dia tidak akan menyerah lagi....

"Masih berani kau berdiri di hadapanku?" kata Chiko sinis pada Maya.

Maya memainkan matanya seolah menantang apa yang dikatakan Chiko.

Sementara Masumi terlihat bingung harus bagaimana. Dia terlihat ingin berbicara namun entah mengapa suaranya tak terdengar sepatah katapun.

"Apa kau tidak tahu? Bahwa saat ini aku tengah mengandung anaknya?" terang Chiko membabi buta.

Mendengar itu Maya langsung melirik ke arah Masumi. Menatap penuh tanda tanya pada pria yang dia cintai itu.

Dan Masumi membalas tatapan Maya dengan lesu, mengisyaratkan bahwa ucapan gadis itu benar. Chiko hamil!!

"Masumi..." desis Maya sedih.


"Mungiill...." sahut Masumi khawatir.


Melihat situasi menjadi berbalik, Chiko pun segera pergi meninggalkan apartemen Maya. Namun sebelum pergi, gadis manis itu sempat memberi pesan:


"Masumi sayang, aku sudah siap untuk menikah, seperti yang kau janjikan. Dan...secepatnya" ucapnya sombong.


BLLLAAAM!!!


Maya memandangi pintu tak bergeming...


Begitupun Masumi menatap Maya penuh rasa bersalah. Sekarang keadaannya menjadi terbalik. Masumi mulai merasa khawatir jika ucapan Chiko bisa mengacaukan kembali hubungannya dengan Maya.


Masumi tidak ingin itu!!!


"Sayaaaang...." panggil Masumi sambil berusaha menyentuh lengan gadis mungilnya.


Namun Maya menepisnya pelan. Lalu berjalan menuju sofa tamu dan duduk dengan pandangan menerawang menatap Masumi.


Masumi semakin kikuk karenanya. Dia benar-benar malu pada Maya. 


Namun tiba-tiba...


"Masumi...nikahilah Chiko. Sementara itu...aku akan menunggumu...percayalah" ucap Maya tulus.


Tapi raut wajah kecewa jelas terpancar di mata gadis itu. Dia tidak pernah menyangka ternyata hubungan Masumi dan Chiko benar-benar telah dalam.


"Tapi Maya...aku tidak mencintainya!" sanggah Masumi sedih.


Maya semakin menatap Masumi lekat-lekat...


"Lalu...lalu mengapa sampai kau melakukan itu bersamanya? Mengapa Masumi?" tanya Maya bingung.


"Saat itu....aku....aku...." sahut Masumi membela diri, namun terputus karena teriakan Maya.


"KAU INGIN MEMBALASKU!!!? Menghukum perbuatan yang tidak pernah aku lakukan bersama siapapun, kecuali denganmu, MASUMIIIII ?!!" terang Maya emosi.


"Mungiiill....aku mohon, aku akan segera menyelesaikannya" ujar Masumi menenangkan Maya yang sudah bergelimang airmata.


Maya menarik nafasnya dalam-dalam...


"Baiklah Masumi, aku mengalah...aku kalah...APA KAU PUAS SEKARANG?!!!" teriak Maya kemudian.


Mendengar Maya yang berteriak berulang-ulang, membuat emosi Masumi terpancing juga. Dia pun berontak...


"YA...AKU PUAS, MUNGILL!! Heeh...heeeh...sangat puas" balas Masumi mencibir kesal.


PLLLAAAK!!!


Sebuah tamparan dari Maya mendarat di pipi Masumi!


Seketika itu juga Masumi kaget dengan kekasaran sikap Maya...


"Mungiiilll...kau menamparku?!" tanya Masumi tak percaya.


Maya menghempaskan tubuhnya di sofa kembali. Dia lelah...


"Hhuuuffth...maaf aku telah menamparmu, sayang..." ucap Maya lesu dan sedih.


Emosi gadis mungil itu telah hilang, yang ada hanya rasa lelah yang berkepanjangan...


Dia sudah lelaaaah...


Menatap wajah Maya yang menjadi lesu dan sedih begitu, Masumi memberanikan diri untuk mendekatinya dan menyentuh jemari Maya.


Maya membiarkannya dan menatap pria yang ada di hadapannya lekat.


"Kau lelah, sayang?" tanya Masumi lirih.


Maya menganggukkan kepalanya kemudian dia menjatuhkan tubuhnya ke dada Masumi.


Masumi semakin sedih...
Tangannya pun mendekap erat gadis mungil itu...


Lalu Maya berkata:


"Masumi...berjanjilah kau akan menepati janjimu padanya. Sekarang ini ada bayi yang akan lahir dari Chiko. Dan itu adalah anakmu. Kau harus bertanggung jawab" terang Maya tanpa terputus.


Sepertinya pikiran Maya mulai bisa menerima semuanya karena rasa lelah sudah sampai ke ubun-ubunnya.


Maya pasrah!!!


"Lalu...bagaimana dengan kau, sayaaang?" tanya Masumi lirih.


Maya menggelengkan kepalanya perlahan...


"Aku akan menunggumu disini...di apartemen ini..." sahut Maya putus asa.


"Maya...aku pun akan menikahimu. Percayalah!!" kata Masumi berjanji.


Maya hanya tersenyum tipis dan kembali memeluk pria itu hangat.


Airmata masih membasahi pipinya hingga Masumi pergi untuk menemui Chiko dan menyelesaikan segalanya...


Masumi terlihat bingung ketika meninggalkan Maya sendiri. Dia begitu ingin tetap berada di samping Maya, namun gadis mungil itu memberinya keyakinan untuk segera menyelesaikan permasalahan antara dirinya, Maya dan Chiko.


Maya tunggulah aku...
Tunggu aku...


Maya pun tinggal sendiri di apartemennya...


Airmata terus membasahi pipinya...


Baru sedetik bahagia itu hadir...
Dan kini harus pergi lagi...


Mungkin ini sudah takdir...
Tidak akan ada titik temu antara cinta kita...
Masumi...
Selamat tinggal...


Cukup sudah penderitaan tak berujung ini...
Bila terus bersama itu pun tak mungkin...
Aku tak mau jadi duri dalam pernikahanmu nanti...


Biarlah semuanya aku tanggung sendiri...
Selamat tinggal, my love...
Masumi...


*****


Itulah kata-kata terakhir dari gadis mungil yang untuk kedua kalinya harus pergi jauh dari tanah kelahirannya pada keesokan harinya..


Meninggalkan semua kenangannya bersama Masumi...
Meninggalkan semua derita yang harus dia kubur...


Kini dirinya telah berada dalam penerbangan menuju tempat pengasingannya...
Pelampiasan setelah bermacam hantaman menghancurkan mimpinya bersama pria yang sangat dia cintai...


Namun gadis mungil itu tak pernah tahu bahwa saat kepergiannya meninggalkan Tokyo, dia membawa setetes benih cintanya bersama pria itu...


Biarlah itu menjadi kenangan terindah dalam hidupnya...
Suatu hari nanti pasti dia akan kembali bersama seseorang yang menjadi lambang cintanya pada pria bernama Masumi Hayami...


Seorang anak...!
Buah cinta sejatinya bersama Masumi...
Sebagai pengganti pelipur rara...
Di kesendiriannya nanti...








***the end***






(for a moment, wait d next sekuel)


4 komentar:

  1. kok abiz sis?
    sekuel donk, msh gantung nih...

    BalasHapus
  2. Sista....maunya HE *maksa....hikhikhik...tega sekali dirimu Masumi....Tp top buat sis Rose yang uda bikin mood yang baca naik turun. Jalan ceritanya juga ga gampang ditebak...tetep semangat ya sis..Mudah2an sequel barunya cepet muncul. Biar gak penasaran..hehehe

    BalasHapus
  3. Sista....maunya HE *maksa....hikhikhik...tega sekali dirimu Masumi....Tp top buat sis Rose yang uda bikin mood yang baca naik turun. Jalan ceritanya juga ga gampang ditebak...tetep semangat ya sis..Mudah2an sequel barunya cepet muncul. Biar gak penasaran..hehehe

    BalasHapus
  4. OMG......Masumi menanam jagung dimana2....masalah tambah rumit Maya juga ikutan hamil oooooh noooo, kenapa musti Maya yg ngalah......tapi apa mau dikata.....ayo sista diriku menunggu sekuelnya.....

    ty for a nice story.....even Sad Ending tapi nanti di sekuel mudah2an bisa Happy lagi

    BalasHapus

Frens, pliz comment in here...