Juli 21, 2011

Honey..Honey..I Miss You..-part 6-







Malam telah semakin larut...


Sebuah mobil meninggalkan RS dan melaju menuju sebuah kawasan elit Tokyo.
Mobil itu pun masuk ke kediaman Ken Fernando.


Tampak seorang pelayan dan security membantu mengangkat Ken keluar dari mobilnya. Diikuti oleh ibu, ayah dan tentunya Maya.


Mereka membaringkan Ken di kamarnya...


Pria tampan itu terlihat begitu pucat dan lemah...


Ibu nya terlihat memandangi putranya sedih. Lalu sang ayah membawanya keluar kamar.


Tinggallah Maya berdiri kaku di depan Ken...


BLLLAAM!!


Maya memandangi Ken lirih. Tak terasa airmatanya jatuh membasahi pipinya. Maya mengusapnya pelan...


"Maya...mendekatlah..." pinta Ken lemah.


Maya menghampiri pria itu dan duduk di tepi tubuh lemah Ken. Perlahan Ken meminta Maya untuk memeluknya.


Maya terhenyak melihat kondisi Ken yang begitu lemah...


"Ken........." gumam Maya sedih.


Lalu Maya memeluk pria itu erat dan berbaring di sampingnya...


Perlahan tangan Ken membelai wajah Maya lembut...sangat lembut...


Mengecup bibir mungilnya dan perlahan melumatnya lemah...


Maya begitu getir dengan semua sentuhan pria tersebut...


Tangannya mengepal ingin menjerit mengapa dia harus berada dalam situasi seperti ini. Harus menyerahkan dirinya pada pria hanya karena kasihan.


Maya pun menangis...


Ken menyadari itu...


Dia menatap wajah wanita yang sangat dia cintai...
Lama...


Perlahan Ken menyusuri tubuh Maya dengan jemarinya. Maya pun tampak terpejam gugup. Ken terus meraba sekujur tubuh mungil Maya. Menciuminya lembut...


Namun kemudian dia mendekap Maya erat dan berbisik:


"Trimakasih...sayaaaang..." ucapnya lirih.


Maya masih diam menahan kesedihannya...


Hingga malam membawa mereka terlelap...
Maya pun tertidur di dekapan Ken...
Begitupun Ken menyandarkan tubuhnya ke tubuh mungil Maya...


Tidak ada yang terjadi...


*****

Malam pun begitu mencekam hati Masumi...
Sepulang dari RS. Pria tampan itu langsung masuk ke kamarnya dan duduk sendiri di balkon kamarnya.

Memandangi malam yang terasa sangat lamban berputar...
Membayangkan kekasih hatinya bersama pria lain...

Mungiill...
Apakah kau melakukannya?
Mungill...hati ini begitu hancur...
Remuuk...sayang...

Tapi untuk kali ini...
Aku memaafkanmu...
Karena aku mencintaimu...
Selamanya...selamanya...

Masumi pun mencoba memejamkan matanya di pembaringannya. Namun mata itu tak bisa terpejam sedikitpun...
Hingga pagi menjelang...

Malam itu telah berlalu...

*****

Maya terbangun pagi itu...
Matanya begitu sembab karena menangis semalaman.
Perlahan Maya melepaskan dekapan Ken dari tubuhnya...

Namun tubuh pria itu begitu dingin...
Wajahnya begitu pucat...
Dan kaku...

Maya mencoba membangunkan pria tersebut perlahan...
Namun Ken tak bergeming sedikitpun...

Maya mendekati dada Ken...

DEG!!!

Detak jantung Ken tak terdengar oleh telinganya...

Maya berlari mencoba memanggil ibu dan ayah Ken dengan panik.

"Ibuuuuu....pamaaaan...." teriak Maya begitu menggemparkan seisi rumah besar itu.

Seketika itu juga semua nya datang dan masuk ke kamar Ken...

Sang ibu langsung memeluk anaknya dan mengguncangkan tubuh Ken berulang-ulang.

"KEN....KEN....KEEEEEEEENNNN!!!!" panggil sang ayah lirih.

Begitupun ibu Ken, terlihat sangat sedih. Wajah mereka benar-benar ketakutan.

Hingga beberapa saat mereka masih meratapi kediaman putra mereka.

Maya pun menyadarinya...

KEN TELAH PERGI!!

Wajah Ken begitu pucat, tubuhnya pun sudah mulai kaku dan dingin.

Tak lama kemudian seorang dokter datang. Dan dia pun memastikan bahwa Ken telah pergi sekitar 4 jam yang lalu...

Maya lemas mendengarnya...
Berarti selama 4 jam yang lalu, dia berada di dalam pelukan Ken yang sudah tiada...

Ken...Ken...
Maafkan aku...
Kau pria baik yang pernah aku kenal...
Trimakasih kau berikan cintamu...
Trimakasih Keeeennn....

Malam terakhirmu...
Bersamaku...
Keen...

Beberapa saat kemudian...

Maya masih menatap peti kayu tempat Ken bersemayam. Terlihat sang ibu menangis tersedu-sedu di tepi peti itu. Sedangkan ayah Ken terlihat lebih tegar menghadapi semuanya.

Pagi itu juga sekitar pukul 9, iring-iringan jenazah pun berangkat menuju tempat pemakaman.

Tempat bersemayamnya jiwa dan raga pria peranakan itu...
Meninggalkan kenangan indahnya bersama Maya...
Gadis Jepang yang dia cintai...

Selamat jalan Ken...
Aku pasti akan selalu mengingatmu...
Trimakasih Ken kau menjagaku selama di Korea...
Semua kasih sayangmu tak akan terlupakan...
Aku menyayangimu...Ken Fernando...

*****

Pekuburan telah sepi...

Hanya terlihat seorang gadis mungil sedang memandangi sebuah batu nisa yang bertuliskan nama Ken Fernando.

Mata gadis itu masih menitikkan airmata kesedihan yang begitu dalam. Pria itu telah tiada. Pria yang pernah mengisi hari-harinya kala dia sendirian di negara yang jauh dari tempat kelahirannya.

Hingga perlahan Maya pun bangun dan meninggalkan nisan itu. Walau berkali dia menoleh ke arah nisan tersebut, namun langkahnya semakin menjauh dan akhirnya gadis itu benar-benar meninggalkan pekuburan tersebut.

Maya berjalan gontai menyusuri jalanan Tokyo. Kemana arah akan membawanya dia tak perduli. Maya benar-benar berjalan tanpa arah.

Tiba-tiba ponselnya berbunyi...
Namun Maya membiarkannya...

Pandangan Maya masih menerawang ke depan. Entah apa yang dia pikirkan.

Rasa kehilangan itu pasti ada...
Ken adalah pria yang baik...
Maya sangat dekat dengannya. Mereka selalu menghabiskan waktu bersama selama Maya di Korea.

Walau pun Maya tidak pernah punya rasa yang istimewa padanya, namun Maya berusaha menjaga persahabatannya dengan Ken. Dan justru sikap itulah yang membuat Ken jatuh cinta padanya.

Dan hingga akhir hayatnya pun, dia ingin selalu berada dekat Maya...

Ken...

*****

Entah mengapa akhirnya langkah kaki Maya membawanya kembali ke apartemennya juga.

Maya pun heran sendiri karenanya. Dengan berusaha tenang, Maya mencoba membuka pintu apartemennya.

Ceekklleekk...

Baru saja pintu terbuka...

Maya terkejut melihat siapa gerangan yang sedang menunggunya di ruang tamu...

Dia...

"Mizuki.....sedang apa kau di sini?" tanya Maya datar.


Mizuki pun bangun dari sofa dan mengambil segelas air putih lalu memberikannya pada Maya.


"Minumlah...aku tahu hari mu sangat berat" ucap Mizuki iba.


Maya terlihat tidak suka dengan kehadiran Mizuki, dia benar-benar sangat lelah dan ingin istirahat dulu sehari atau dua hari ke depan.


Namun apa boleh buat, jadwalnya telah menunggunya. Dan untuk itulah Mizuki datang ke apartemennya.


"Baiklah Maya, 2 jam lagi kau akan aku jemput. Sekarang beristirahatlah" ujar Mizuki sambil keluar dari apartemen Maya.


Maya menghela nafasnya dalam-dalam...


Pikirannya kembali menerawang akan pria yang baru saja pergi untuk selamanya. Gadis itu tak mengira akan secepat itu Ken pergi. Karena masih jelas dalam ingatan bahwa Ken meminta dirinya menemani selama 2 bulan ke depan.


Dan ini baru memasuki minggu ke 3 sejak peristiwa itu. Namun Maya pun harus bersyukur bahwa cinta Ken telah berlalu. Dia tidak dapat membayangkan bila Ken masih ada dan sepanjang itu pula dia harus menghargai perasaan pria peranakan itu.


Hanyut dalam lamunannya, Mayapun tertidur juga...


Wajahnya terlihat sangat lelah...


Tubuhnya bertambah kurus...


*****

Sementara itu di gedung Daito...

Masumi sedang memeriksa beberapa dokumen penting...

Mizuki masuk ke ruangannya dan memberi kabar tentang meninggalnya Ken Fernando.

Masumi sudah menduganya!

"Aku sudah tahu Mizuki" jawabnya dingin.

"Bagaimana anda tahu, pak? Dan apa anda tahu bahwa saat ini Maya sangat kesepian?" ujar Mizuki memancing reaksi Masumi.

Namun Masumi hanya diam...
Dan kembali melanjutkan aktifitasnya memeriksa dokumen tadi. Lalu dia pun menyuruh Mizuki untuk segera meninggalkan ruangannya.

Blllaaam!!!

Masumi terdiam sendiri di ruangannya...

Menyandarkan tubuhnya di kursi kerjanya. Masumi seperti melepaskan gundahnya tentang ucapan Mizuki tadi.

Ken Fernando...
Kau telah pergi...
Jadi hanya segitu saja kekuatanmu?

Bagaimana kau meninggalkan semuanya...
Kau sudah menanam benih cintamu pada Maya...
Apa kau tidak bertanggung jawab?
Bagaimana bisa kau pergi setelah itu?

Dan apa kau pikir aku senang dengan kepergianmu?
Itu menimbulkan dilema baru dalam hidupku..
Bagaimana aku bisa meneruskan ini bersama Maya?
Tidak...
Aku tidak bisa...

Mungiiill...
Maafkan aku...
Aku tidak bisa menerimanya...

Yang jelas pria tampan itu belum tahu apa yang terjadi dengan Maya dan Ken pada malam itu. Masumi sangat terpukul bila mengingatnya. Dia mulai menjalani hari-harinya dengan dilema berpanjangan.

Hatinya enggan untuk menghubungi Maya kembali. Semuanya pun dianggap telah berakhir.

Janjinya untuk menunggu gadis mungil itu ternyata tak bisa dia lakukan. Ternyata itu sangat berat...

Terlalu berat....!!!






***continue to -part 7-***

6 komentar:

  1. oh siapakah dia yang menunggu maya?? pastilah sang kekasih setia masumi hayami ^_^. Thanks buat apdetnya sista

    BalasHapus
  2. pasti masumi lagi nunggu

    BalasHapus
  3. siapakah dia ???

    elf

    BalasHapus
  4. siaaaaapaaaaa..... masumi kahhh... i hopeee..:)

    --chuby--

    BalasHapus
  5. Pasti Masumi...omg...menahan nafas diriku...lanjut sista...gakih...

    BalasHapus
  6. Maya...maya...terlalu berlebihan siiihhh

    BalasHapus

Frens, pliz comment in here...