Agustus 07, 2011

Persaingan Dua Bidadari -part 6-






Satu tahun sudah berlalu...


Gadis mungil itu masih bernafas dan 'hidup' bergantung dengan peralatan medis yang begitu terlihat mengerikan bagi yang melihatnya.


Berlomba bersama takdir yang menggantungnya...
Berpacu melintasi jalanan tanpa ada bayangan apapun...
Segalanya terasa hanya selintas oasis hidupnya...
Menggetarkan hati orang-orang yang mencintainya...


Orang-orang yang sangat merindukannya...
Rindu akan gelak tawanya...
Rindu tutur katanya yang begitu polos...
Rindu akan aktingnya di dunia panggung..
Dunia panggung yang telah membesarkan namanya...
Dunia yang membuatnya hidup...
Dunia yang membuatnya mengenal cinta...
Cinta yang sampai saat ini belum terungkap...


Cinta yang belum matang untuk dijalani...
Masih terlalu panjang jalan yang harus ditempuh...
Masih panjang...


Bertahanlah untuk itu...
Jangan menyerah...Maya...


Pria jangkung dan tampan itu masih saja sering terlihat berdiri di depan ruangan Maya, gadis mungil yang sangat dicintainya...


Dua musim telah berlalu tanpa ada satu petunjukpun bahwa Maya akan sadar dari tidur panjangnya...


Airmata masih deras mengaliri pipi pria tampan itu. Dia telah seharian hanya berdiri kaku di depan jendela dan menyusuri kaca itu seolah dia bisa menyentuh gadis yang sangat dia cintai.


Sementara itu di kediaman Himekawa...


Sepertinya ada pembicaraan serius antara keluarga Himekawa dan keluarga Sakura Koji. Terlihat Koji duduk berdampingan dengan Ayumi. Wajah Ayumi begitu bahagia, namun berbeda dengan Koji yang terasa hambar. Sepertinya raga pria itu memang berada di sana, tapi jiwanya entah kemana. Yang jelas, pikirannya tidak berada di sana.


Maya, apa kau tahu semua ini? 
Hari ini adalah hari dimana aku harus membuat keputusan akan rasa cintaku dan masa depanku...
Seandainya aku bisa memutar waktu...
Seandainya saja...
Maya, apa yang harus kulakukan?
Haruskah aku membuang rasa cintaku..
Dan mencoba menjalaninya bersama Ayumi?


Maya...Maya...


Bu Utako dan pak Himekawa begitu bahagia akan mempunyai menantu seperti Koji. Mereka sangat bersimpati pada pemuda tersebut. Koji memang pemuda yang baik, tumbuh dan besar dari keluarga yang sangat harmonis. Sikap dan prilakunya pun sangat penuh kasih sayang.
Itulah yang membuat Ayumi jatuh cinta padanya. Membuat gadis cantik itu rela bersaing dengan Maya, meski sebenarnya dia tahu bahwa Koji begitu mengagumi Maya.


Begitupun ibunda Koji, begitu terkesan melihat kepribadian Ayumi yang tak pernah memanfaatkan popularitas orang tuanya untuk menjadi artis besar seperti sekarang ini. Ayumi memang berjuang sendiri untuk mendapatkan semua kesuksesannya.


Setelah pembicaraan yang alot akhirnya tanggal pertunangan pun ditentukan. Tepatnya 1 bulan sejak hari itu. Walau sebenarnya pihak Ayumi ingin agar lebih cepat lagi, namun Koji berusaha untuk mengulur waktu. Pemuda itu masih berharap agar Maya bisa cepat terbangun dari komanya.


Jauh di lubuk hatinya, dia benar-benar sedih dan tak bisa berpikir lagi hingga dia akhirnya mengikuti kehendak sang ibu.


*****

Masumi baru saja tiba di RS, di pelataran parkir Mizuki sudah menunggunya. Dia baru saja akan pamit setelah menjaga Maya seharian di RS.

Dan kini giliran Masumi hingga malam nanti. Kebiasaan itu sudah berlangsung sejak Maya koma, Masumi meminta Mizuki untuk menjaga Maya bila dirinya berada di kantor.

Dari kebiasaan itu timbullah penafsiran orang bahwa Masumi menaruh hati pada aktris nya sendiri. Dan di setiap wawancaranya, Masumi tak pernah sekalipun menyangkal hal itu.

Dari gosip itulah, akhirnya Koji mau menerima Ayumi sebagai kekasihnya dan sebentar lagi akan bertunangan.

Namun beberapa minggu sebelum itu, Koji pernah mendatangi Masumi dan menanyakan kebenaran gosip itu. Tentu saja Masumi membenarkannya. Koji pun shock mendengarnya!!!

Perlahan Masumi melangkah mendekati ruangan tempat Maya dirawat. Langkahnya semakin berat tatkala ada beberapa dokter keluar dari ruangan tersebut.

Masumi terdiam sejenak...

Ada apa ini? Mungiiil?!

Dia berlari mendekati beberapa suster yang ada di sana dan menanyakan apa yang terjadi...

"Suster, ada apa? Ada apa dengan Maya?" tanya Masumi cemas.

Suaranya begitu sedih...

"Nona Maya tadi sempat sadar, baru saja. Tapi setelah itu denyut nadinya menurun drastis. Silahkan berbicara dengan dokter" kata suster itu sangat jelas.

Sadar? Baru saja?
Itu artinya aku baru tiba tadi mungkin...
Maya...apa artinya ini?
Mengapa denyut nadimu melemah?
Mungiiil....bertahanlah
Aku mohon...

Tuhan, biarkan dia hidup...
Biarkan aku membahagiakannya...
Tuhan, jangan...jangan sekarang...
Biarkan dia bernafas kembali...
Biarkan dia Tuhan.....

"Tidak...tidak..." gumam Masumi sambil mempercepat langkahnya untuk menemui dokter yang menangani Maya.

Dokter itu sedang berdiri di pintu ruangan Maya, sepertinya dia baru saja selesai menangani Maya.

"Maaf dokter, apa Maya baik-baik saja?" tanyanya lirih.

Dokter itu menatap Masumi dengan raut memelas. Lalu tangannya menepuk pundak Masumi. Dan membawa Masumi masuk ke dalam ruangan Maya.

"Bicaralah padanya, tuan Masumi. Buatlah dia dapat mengingatmu di alam bawah sadarnya. Hanya itu saranku" ujar dokter itu pelan.

Kata-katanya seperti menghantam tubuh Masumi ke dinding tebal RS ini. Pecah berkeping-keping tak bersisa..

"Apa maksudnya, dokter?" Masumi curiga.

"Tuan, semua usaha medis yang terbaik telah kami lakukan untuk nona Maya, namun belum menunjukkan hasil apapun. Dan ini sudah melebihi dari satu tahun. Mungkin ada hal-hal lain yang mesti kita perhitungkan untuk nona Maya" terang dokter itu kemudian.

"Hal lain? Dokter..." Masumi semakin tak mengerti.

"Begini tuan Masumi, sepertinya ada sesuatu yang terjadi sebelum kecelakaan itu terjadi dan sebelum dia mengalami koma tentunya. Maksud saya adalah penyebab kecelakaan itu bisa karena tidak adanya konsentrasi dari korban atau korban telah kehilangan kontrol sesaat sebelum kecelakaan itu" jelas dokter.

Lalu dokter itu meninggalkan Masumi di ruangan Maya sendiri. Masumi masih memikirkan penjelasan dari dokter tadi..

"Kejadian sebelum kecelakaan itu? Bagaimana aku tahu itu? Dari siapa?" gumam Masumi bingung.

Masumi kembali mengingat saat pertama dia ke RS ini, dan orang pertama yang dia lihat adalah...

Koji....

"Yaa...anak itu. Pasti dia tahu sesuatu!" tebak Masumi.

Dia orang yang aku lihat di sini pertama kalinya...
Pasti dia tahu...pasti...

Sepertinya firasat pria tampan itu begitu kuat, dia harus segera menemui Koji untuk mengetahui kepastiannya. Dan setelah itu dia harus mencari hal yang membuat Maya kehilangan kontrol sesaat sebelum kecelakaan itu terjadi.

Baik Maya...
Bertahanlah...
Aku akan mencari tahu apa hal itu?
Siapa yang bisa melakukan ini padamu?

Mungiiil...




***continue to -part 7-***

1 komentar:

  1. koma setahun???? gile....abis berapa duit tuh ckckckckc, dan pasti yg naggung semua biayanya pasti Masumi....

    OMG Maya sadar ya, Kasian Masumi , hari gini mana ada cowok model bgtu waaaaaaaaaa......

    BalasHapus

Frens, pliz comment in here...