Oktober 23, 2011

Promise -2-




(picture by: lecturas.org)


Komplek Pemakaman...

Seorang wanita mendatangi salah satu pusara di area pemakaman tersebut. Dengan menjinjing sebuah keranjang kecil berisi beberapa jenis bunga, wanita itu terlihat sangat sedih.


Dia menutupi sebagian wajah dan tubuhnya yang putih dengan pakaian jubahnya yang panjang sampai menyentuh tanah. Beberapa menit, dia terlihat berdiri dan menebarkan bunga-bunga dari keranjang kecil yang dibawanya. Dia menyatukan kedua jemarinya sambil memejamkan matanya. Sepertinya wanita itu sedang berdoa di pusara tersebut. 


Dia menangis! 


Airmata tampak melinangi pipinya yang mulus. Beberapa kali dia mengusap dengan saputangannya. Kemudian dia sempat mengitari makam tersebut satu kali. Namun langkahnya terhenti ketika sebuah suara memanggilnya...


"Nyonya..."


Itu...nyonya?!!?


Wanita berjubah itu tak menoleh sedikitpun. Dia terdiam sejenak sebelum melanjutkan langkahnya dengan terburu-buru. Kakinya berbalik kembali ke arah gerbang pemakaman. Dengan sangat cepat dia menaiki taksi yang sedari tadi sudah menunggunya. Lalu menghilang entah kemana.


Seseorang yang memanggilnya tadi merenung. Sepertinya dia sangat kenal dengan wanita berjubah tersebut. Dia adalah salah satu pelayan dari...pria yang sering mengunjungi pusara yang sama yang dikunjungi oleh wanita tadi.


Wanita itu seperti...nyonya....
Yaa...aku masih sangat mengingatnya...
Walau dia menutupi sebagian wajah dan tubuhnya...
Tapi aku benar-benar yakin...


Nyonya...apakah benar itu anda?
Lalu makam ini?
Makam ini milik siapa?
Apa yang terjadi sebenarnya?


Nyonya...


*****



Taksi yang membawa wanita berjubah itu berhasil menjauh dari komplek pemakaman dan saat ini taksi itu berada dekat dengan sebuah rumah megah di kawasan elit, Tokyo.


Cukup lama taksi itu berada di depan kediaman tersebut. Dari balik jendela tampak wanita berjubah sedang memperhatikan dengan tajam ke arah rumah tersebut. Dengan tatapan yang sendu, wanita itu sepertinya mulai terbawa suasana akan kenangannya di rumah tersebut. Tak sadar, airmata perlahan mengaliri pipinya. Tangannya yang putih bersih pun mengusap lembut setiap butir airmata tersebut.


"Bagaimana keadaan kalian? Aku berharap semuanya akan baik-baik saja" gumamnya lirih.


Supir taksi itu hanya diam membisu. Tak ada sepatah katapun darinya. Seolah dia merasakan apa yang sedang dikenang oleh wanita itu.


Setelah hampir 50 menit berdiam di depan kediaman megah itu, wanita itu menyuruh sang supir untuk meninggalkan tempat itu. Dari kaca spion, sepertinya terlihat ada mobil yang akan masuk ke rumah tersebut.


"Bawa aku kembali pulang!" perintah sang wanita tersebut pelan.


Lagi-lagi tanpa menjawab, supir taksi itu pun melajukan mobilnya menjauh kawasan tersebut.


Taksi yang membawa wanita itu kemudian terlihat menuju keluar kota Tokyo.



"Kita kembali, nyonya?" tanya supir itu tiba-tiba.


"Iya, kembali ke tempat biasa!" jawab wanita itu dingin.


Segera supir itu melajukan kendaraannya dengan cepat. Dan sepanjang perjalanan mereka hanya saling diam. Wanita itu terus membuang pandangannya ke arah luar jendela mobil.


Tak sekedip pun dia memejamkan matanya. Padahal perjalanan sudah hampir satu jam lebih. Dia seolah tak ingin melewatkan semua perjalanan dan pemandangan yang dilaluinya.


Airmata masih membasahi pipinya...


"Naori...putriku..." gumamnya sambil terisak.


Supir itu melirik dari kaca spion memperhatikan wanita yang ada di belakangnya. Kini wanita itu benar-benar terlihat sangat sedih. Mata dan pipinya yang mulus tampak merah dan sembab.


Nyonya...


Entah apa yang sedang dipikirkan wanita berjubah itu, namun yang pasti raut kesedihan jelas tampak dari sorot matanya yang bening.


Tak berapa lama, taksi itu berbelok ke arah pedalaman, sepertinya memasuki wilayah sebuah desa terpencil. Sepanjang jalan sangat rimbun oleh pohon-pohon tua yang sudah berusia ratusan tahun. Dengan daun-daun yang menumpuk di tepi jalan karena memang jalanan tersebut telah lama ditutup untuk umum.


"Tempat ini membuatku damai...." gumam wanita itu dengan membuka jendela mobil lebar-lebar.


Matanya terpejam sambil menghirup udara yang masuk lewat jendela mobil. Wajahnya menengadah ke atas, seakan ingin mendapatkan angin yang berhembus dari langit. 


Nyonya...


" Mungkin ini adalah yang terbaik untuk ku. Aku sangat takut dengan semua ini! Aku takut....takuuutt!!!" desisnya kemudian.

TIBA-TIBA...

Supir taksi pun menghentikan laju mobilnya di depan sebuah rumah tua yang masih tampak kokoh berdiri di tengah semak belukar yang menyelimutinya.


"Nyonya, kita sudah sampai" kata supir itu pelan.


"Hhhmm, iya...aku tahu" jawab wanita itu kaku.


CEKLEK!!!


BRRAAKK!!


Pintu taksi baru saja ditutup oleh nya. Perlahan dia melangkah memasuki sebuah rumah besar dengan pagar yang sangat tinggi, namun hampir semua pagar itu ditumbuhi oleh benalu dan kembang akar.


Perlahan supir taksi melajukan mobilnya memasuki sebuah garasi di ruang bawah tanah rumah tersebut.


KREEEKK!!!


Pintu depan telah terbuka...


Wanita itu masuk dan disambut oleh seorang pelayan tua.


"Nyonya sudah pulang? Bagaimana keadaan di sana, nyonya? Apakah semua baik-baik saja?" tanya pelayan tua itu penasaran.


Nyonya itu tak menjawabnya. Dia membisu dan berlalu masuk ke ruang keluarga. Di sana ada sebuah perapian tua namun masih terpakai. 


Dengan menggosokkan kedua tangannya, dia duduk di depan perapian tersebut. Di sana dia merenung dan menerawang kembali.


Pelayan tua itu tak dapat berkata apa-apa lagi selain segera meninggalkan nyonya rumahnya sendiri hingga panggilan keluar dari bibirnya.


Nyonya...
Mengapa harus seperti ini?
Kasihan tuan dan nona Naori...


Mengapa harus anda turuti kemauan wanita itu...
Mengapa harus anda turuti juga keinginan dari lelaki itu?
Semuanya membuat kesengsaraan untuk tuan dan nona...


Pelayan tua itu kembali ke dapur untuk menyiapkan makan malam. Asap terlihat mengepul dari beranda belakang. Rupanya sang supir sedang membakar sampah di pekarangan belakang tersebut. 


Begitupun di perapian ruang keluarga, asap masih keluar perlahan. Wanita itu masih di sana, berdiam diri sambil mendengarkan alunan musik dari Mozart. Sayu-sayu alunan musik terdengar sampai ke dapur.


Pelayan tua itu semakin hanyut dengan semua kejadian yang telah menimpa nyonya rumahnya. Airmata mengalir pipinya yang keriput. Rona kesdihan yang mendalam sepertinya masih jelas terbayang di wajahnya.


Dasar wanita dan lelaki biadab...
Mengapa kalian menghancurkan kehidupan kami...
Kasihan nyonya...tuan...nona...dan....
Mereka tidak berdosa apa-apa...


Mengapa...
Mengapa...???


*****

Beberapa lama kemudian, sebuah mobil masuk ke pekarangan rumah tua itu.

BRRAAKK!!!

Seorang pria tampan dan wanita anggun keluar dari mobil dan langsung menuju pintu depan.

Pelayan tua tadi membukakan pintu dan mempersilahkan mereka masuk.

"Apa nyonya ada?" tanya pria tampan itu kaku.

Dengan membungkuk pelayan tua itu mengiyakan. Tanpa disuruh keduanya langsung menuju ruang keluarga. Tepat di depan perapian, wanita nyonya rumah tersebut masih di sana. Sepertinya wanita itu tertidur kelelahan.

Perlahan pria tampan itu menghampirinya. Dan setengah berjongkok dia menatap nyonya dalam. Dibelainya pipi mulus wanita itu dengan lembut.

Sedangkan wanita anggun tadi keluar menuju dapur mengikuti pelayan tua. Mereka tidak ingin mengganggu pria tadi dan sang nyonya rumah.

"Aah...apa kau pergi mengunjunginya?" tanya pria tampan itu lembut.

Sang nyonya baru saja terbangun...
Dia sedikit terkejut mengetahui kedatangan pria itu di hadapannya.

Wanita itu tak menjawab, dia hanya tersenyum kecil pada pria tampan itu..

"Sayang, aku rindu padamu. Aku ingin menghabiskan hari ini bersamamu. Kau tidak keberatan bukan?" tanya pria itu menggoda.

Wanita itu menatap sang pria dalam...

Kemudian berkata:

"Apapun yang kau inginkan, pasti kuturuti. Apa aku bisa menolakmu?!" jawabnya dingin.

Pria tersebut berdiri dan segera menarik tangan wanita itu. Lalu dibawanya ke sebuah kamar di lantai atas. 
Dari balik tirai, pelayan tua memperhatikan keduanya. Bathinnya sangat sedih dengan apa yang dilihatnya.

Tiba-tiba...

"Apa yang sedang kau lihat, pelayan?" tanya seseorang yang tak lain adalah wanita anggun yang datang bersama pria tampan tadi.

"Aa..ee..aannuu...tidak. Aku tidak lihat apa-apa" jawab pelayan tua itu gugup.

"Kerjakan saja tugasmu, jangan ikut campur!" kata wanita itu sinis.

Pelayan itu pun membungkuk gugup dan segera pergi meninggalkan wanita itu.

Dasar wanita sakit jiwa...
Awas kalian...
Aku akan mencari cara untuk pergi dari sini..

Huuuuuhh...

*****




Malam telah larut...


Namun pria tampan tadi belum keluar juga dari kamar nyonya rumah tua itu.


Wanita anggun itu telah sedari tadi tertidur di kursi malas di dekat perapian. Sepertinya dia sangat lelap, hingga tak bisa mendengar suara pintu dapur terbuka oleh pelayan tua tersebut.


Pelayan itu lalu duduk di kursi kecil di depan pintu kamar nyonya rumahnya. Dia meremas-remas kedua jemarinya, seakan sedang menunggu sesuatu dengan tak sabar.


Di dalam kamar...


Wanita nyonya rumah itu tertidur di dekapan pria tampan tersebut. Dengan lembut, pria itu membelai dan menelusuri lekuk wajah wanita yang amat dicintainya.


"Aku sangat mencintaimu, Maya" bisiknya lembut di telinga nyonya Maya.


Namun nyonya Maya tampak sangat lelah setelah memuaskan keinginan sang pria tampan itu.


Dia hanya menguap dan menggeliat...


"Hhuuuaaa....hhmmmm"


"Maya...terimakasih kau telah menjadi milikku selama ini. Aku sangat beruntung" ujarnya.


Maya mulai membuka matanya perlahan. Dia tatap pria itu dalam kemudian tersenyum manis pada pria itu.


"Aku pun sangat mencintaimu" balas Maya.


Pria itu tampak berpikir sejenak. Keningnya berkerut mendengar penuturan dari Maya barusan. Mungkin dia mengetahui bahwa sebenarnya wanita di dekapannya tersebut berbohong.


"Tidak, kau jangan coba membohongiku sayang. Kau tidak mencintaiku. Aku tahuu...itu" kata pria itu sedih.


Maya membelai pipi pria itu lembut. Dan mengecupnya perlahan.


"Mengapa kau tak percaya juga kepadaku? Belum cukupkah bertahun-tahun ini aku mengabdi kepadamu?" tanya Maya sendu.


Wanita itu terisak sambil menenggelamkan wajahnya di dada pria itu.


"TIDAAK! KAU BOHONG....KAU SELALU BOHONG!!!" teriak sang pria itu marah.


Dengan berurai airmata keduanya saling berpelukan sambil menangis tersedu-sedu.


"Aku sangat mencintaimu, dan untuk itu aku masih bertahan sampai sekarang" isak Maya tak tertahankan.


"Tapi mengapa kau masih juga mengunjunginya?" tanya pria itu cemburu.


"Karena aku...rindu pada putriku...putri kita...jadi aku mohon kau ijinkan aku untuk tetap mengunjunginya" bujuk Maya memelas.


Pria itu menangis terisak mendengar permintaan Maya...


Dengan lembut dia merengkuh kembali wanita itu ke dalam dekapannya...


"Iya, aku mengerti. Tapi semua orang menganggapku sangat jahat. Dan aku tak mau itu. Aku kesal sekali dengan hal itu!" kata pria itu emosi.


Maya menganggukkan kepalanya sembari mempererat dekapannya di tubuh pria itu.


"Aku minta padamu, untuk menjauhi wanita itu! Aku sangat cemburu bila kau datang bersamanya!" ujar Maya kesal.


Senyum lebar yang penuh arti tersungging dari bibir pria tampan itu.


"Kau masih saja cemburu padanya?" tanya pria itu bahagia.


"Aaah...kau ini, sangat suka menggoda dan meledekku" kata Maya sambil mencubit mesra pinggang pria di dekapannya.


Mereka menghabiskan malam sampai keesokan harinya. Wajah keduanya tampak sangat bahagia.


*****


Pagi yang cerah...


Pria tampan itu baru saja selesai mandi dan berpakaian. Nyonya Maya duduk di depan meja riasnya sambil menyisir helai demi helai rambutnya yang hitam berombak.


Matanya menatap ke arah pria tampan tersebut dengan senyuman yang sangat dan teramat manis.


Senyuman itu membuat pria itu melambungkan khayalannya bersama Maya...


"Apa arti senyumanmu itu, Maya? Apa kau puas? Atau kau merasa bahagia bermalam bersamaku?" tanyanya penasaran.


Maya terdiam tak menjawab pertanyaan itu...


Kemudian dia berdiri dan menghampiri pria itu...


Maya mengitari pria tampan itu dengan senyuman yang menggoda dan menusuk-nusuk birahi si pria. Tampak pria itu memejamkan mata untuk menahan segala hasrat yang kembali hadir dengan kedekatan dan keharuman tubuh wanita yang dicintainya tersebut.


Maya...Oooohhh....


Dengan cepat dia menarik Maya ke dalam dekapannya. Maya direngkuh dan dibelai begitu panas oleh sang pria itu.


Terdengar desahan dan rintihan dari nya, tubuhnya mulai menggeliat menahan kenikmatan dan hasrat yang kembali menggebu di pagi cerah itu.


"Apa kau ingin menahanku, sayang?" tanya pria itu bernafsu.


Maya diam, namun tangannya menarik tubuh pria itu menuju ranjang tempat mereka menghabiskan malam bersama.


Pria itu segera menghentakkan tubuhnya di ranjang, disusul oleh Maya. Keduanya kini bertindihan satu sama lain. Nafas yang terengah-engah terdengar mulai menggetarkan ruangan kamar Maya.


"Aku menginginkannya lagi, sayang" ucap Maya mesra.


Dengan menarik nafas panjang, pria tampan itu langsung melumat bibir Maya. Melumat seluruh tubuh Maya hingga dia benar-benar puas. Gejolak cinta dan nafsu terasa jelas dari tatapan mereka. Keduanya hanyut kembali dalam peraduan.






continue to -part 3-

22 komentar:

  1. Tambah penasaran....siapa lagi nih zy disebut nyonya????

    BalasHapus
  2. itu pasti maya yg disangka dah mati tp sebenarnya belom....XD *sotoy* masih kuraaaaanggg

    BalasHapus
  3. pasti nyonya itu maya dan maya kayak pura2 mati..Ngaco.com

    BalasHapus
  4. sedikit banget sista,,,,masih kurang nih,,,, blm ada klu nya,,, siapa si nyonya??
    *mutia na rival*

    BalasHapus
  5. Penasaraaaaannnnnnnn......!!!!

    BalasHapus
  6. ekspresi muka saya sekarang :O
    yang artinya:
    1. dikit banget
    2. mau lagiiii

    <3

    BalasHapus
  7. Aiihhh...story ini banyak misterinya! Bikin penasaran :( who's that woman? maya? or...? *rini*

    BalasHapus
  8. Huaaaa...terrnyata itu maya... Klo gtu pria yg datengin Maya itu siapa?....kenapa kok Maya ninggalin anaknya sama Masumi bingungggg sist lanjutannya jgn lama2 n satu lagi siapa sih wanita cantik satunya lagi...

    BalasHapus
  9. awalnya pria yg sering mengunjungi makam ku kira masumi. Tapi semakin ke sini, semakin jauh dari perkiraan. Menurutku sang suami adalah koji, trus pria tampan adalah masumi, wanita anggun adalah shiori. Tapi knapa? Klo bnar dugaanku, berarti maya punya anak ma masumi tp nikah ma koji karena masumi dah nikah ma shiori. Trus maya pura2 mati. Tapi kenapa? Lanjut sista. makin penasaran aja!

    BalasHapus
  10. lalu klo benar perkiraan sis Desi , si perempuan satu lagi itu shiori . n dia ikut nganterin masumi ke rumah maya ? oooooohhhh nooooooo ....

    BalasHapus
  11. Sista, dirimu bikin penasaran. Gimana cara menelaahnya nie...4 jempol buat sis Rose yg bisa bkn cerita bagus begini. Bikin Penasaran........*banyaktandatanya...
    Jangan lama2 apdet y sis...DCny tetep ga ketinggalan

    BalasHapus
  12. waduhhhh...... masih tanda tanyaa.....?? jd yg di makam ntu sapaa.... ??

    BalasHapus
  13. Ehem...binun.com....pllease help me to undersand???

    BalasHapus
  14. Aiihhh...bingung...bingung...bingunggg... *bingung + penasaran* -rini-

    BalasHapus
  15. tuh bener kan Maya tp kenapa begini ceritanya...
    kyknya ada kemungkinan dugaan sis Desi bener *sotoy* klo msh salah juga hadeeeh makin bingung.com deh

    BalasHapus
  16. bingung plus penasaran dwweeeh gue!!! sist Rosa dirimu berhasil membuatku merasa sedih, penasaran, bingung, apa lg ya?! lanjjoooottt...

    BalasHapus
  17. oooo..ooo..ooo siapa dia? kalo menurutku, suami adlh masumi, sdgkn pria tampan itu Koji. N wanita cantik itu pasti shiomay...
    tp maslahnya apa ya? koq akyu jg bingung sendr..
    siapa dan ada apa sist Rosa? ayo jgn lama2 lanjtnnya yaa...

    BalasHapus
  18. kayaknya salah satu pihak ada yg sakit jiwa nih .
    atau mungkin 2 pihak ?
    atau mungkin 3 pihak ?
    hehehehe

    BalasHapus
  19. aaahh... aku bingung...
    apakah si pria tampan itu masumi?
    si wanita anggun-nya...
    knp aku mikirnya itu mizuki...

    jeung rosa, buru update dongg dong dong

    <3

    BalasHapus
  20. sejujur2nya bingung...... :P, gak bisa berkata apa2...hanya berharap bisa dilanjut ASAP.....mungkin emang si wanita anggun itu shiory tapi kenapa dia gak keberatan kalo Masumi dateng n tidur sama Maya...sampe mau jadi kambing conge lagi...beda bgt sama tipikal shiodong2 deh.....

    BalasHapus

Frens, pliz comment in here...