Oktober 09, 2011

New Day








{IF : Hari setelah Pernikahan Maya dan Masumi. Saat itu usia Maya baru menginjak 20tahun. Dan Masumi 31tahun.}


Mobil Pengantin baru saja membawa Maya dan Masumi meninggalkan gedung resepsi.


Keduanya akan langsung menuju Izu...


Mungkin bisa dikatakan ini adalah bulan madu mereka yang pertama sebagai pasangan suami istri. Karena sebelum menikah, Masumi pernah berjanji akan sesering mungkin berbulan madu kepada Maya.
Hingga membuat gadis mungil itu sangat berbahagia.


Dan...


Ceekkkllleekkk!!!


Seorang pelayan membukakan pintu villa di Izu...


Masumi menggandeng Maya untuk segera masuk karena gadis itu masih tampak canggung.


"Masuklah mungiil...."


Pelayan itu pun pamit dan segera pergi meninggalkan kawasan villa. Namun semua keperluan dan kebutuhan Masumi telah dia persiapkan untuk beberapa hari ke depan.


BBLLLAAAMM!!!


DEG!!!


Maya langsung menyentuh dadanya, ada ketakutan terpancar dari raut wajah gadis mungil tersebut.


Masumi tersenyum kecil melihat reaksi gadis mungilnya...


"Mengapa wajahmu pucat, sayang?" tanya Masumi pura-pura.


Maya terlihat kikuk dan serba salah. Gadis itu kemudian duduk di sofa yang tak jauh dari Masumi berdiri.


Masumi pun duduk menghampiri istrinya...


Kemudian dengan lembut tangannya mendekap bahu gadis itu...


"Aku sangat bahagia, Mungiil" 


Maya tersenyum grogi namun tak berani menatap Masumi yang ada di sebelahnya.


Masumi pun akhirnya menghadapkan tubuh Maya untuk menatapnya...


"Pak Masumi..."


"Kenapa kau masih memanggilku seperti itu? Sayang, dengar... saat ini kita sudah menjadi sepasang suami istri. Kau bisa memanggilku dengan sebutan: sayang, suamiku....atau...Masumi...saja" jelas Masumi geli.


Pria itu menjurukkan wajahnya ke wajah Maya...


Tentu saja pipi Maya menjadi merah seperti tomat...


Masumi bertambah geli dan suka dengan adegan itu...


Mungiiil...kau sangat menggemaskan...
Aku sudah tak kuasa menahannya...
Ohh...bagaimana memulainya ya?
Apa dia sudah mengerti?


Hhhhhffftthhh...


"Hhhfftthh...." Masumi mendesah panjang.


Maya menoleh ke arahnya...


"Apa kau mengantuk pak Masumi?" tanya Maya polos.


"Eeeh...ooo...iya, aku...sudah mulai mengantuk" jawab Masumi bohong.


"Baiklah, kita istirahat sekarang saja, pak Masumi" kata Maya lebih polos lagi.


Masumi tersenyum lebar...


Dengan kecepatan yang tak mungkin dicegah, pria itu menarik Maya dan membawanya masuk ke dalam kamar.


Pak Masumi...


BLLLAAAMMM....


Pintu kamar tertutup oleh tendangan kaki Masumi...


"Nah, kau bisa mandi dan berganti pakaian di sini" pinta Masumi.


Tentu saja Maya kaget...


"Apa? Mengapa harus mandi, aku sudah lelah dan ingin segera tidur" jawab Maya lugu.


Mata Masumi terbelalak mendengar jawaban dari Maya...


"Oooh...itu malah lebih bagus, Mungiil..."


Brruuukkk...


Pria itu langsung menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur yang ada di depannya.


"Pak Masumi, apa anda akan tidur di sini?" tanya Maya bingung.


"Haaa...apa? Lalu aku tidur dimana, Mungiil? Di villa ini hanya ada satu kamar saja" ucap Masumi.


Maya terlihat berpikir...


Kemudian Masumi menarik tubuh Maya. Kini mereka duduk bersampingan di tepi ranjang tersebut.


"Mungiil, apa kau takut?"


Maya tertunduk...


Lalu dia mengangguk perlahan...


"Hhhmmm...baiklah. Malam ini kita istirahat saja" kata Masumi lembut sambil membelai rambut istrinya.


Gadis mungil itu baru tersenyum lega mendengar penuturan Masumi. Masumi pun menghela nafasnya...




*****

Tengah malam, Maya terbangun...

Dia menoleh ke arah sampingnya, pak Masumi tidak ada!

"Pak Masumi..." panggil Maya cemas.

Setelah mencari ke kamar mandi, balkon kamar, Maya tak menemukan suaminya.

Cekklleekk...

Maya keluar kamar dan melihat Masumi sedang duduk sambil menonton televisi.

"Pak Masumii..." panggil Maya.

"Ah Mungil, ada apa? Mengapa kau terbangun?" tanya Masumi kaget.

Maya berjalan menghampiri Masumi di sofa...dan duduk di sebelahnya.

"Aku takut anda akan pergi meninggalkanku" kata Maya lugu.

Masumi langsung memeluk tubuh gadis mungil itu. Eraat...

DEG!!! Jantung keduanya berdetak kencang...

Kemudian....

Masumi mengecup kening Maya lembut...

Maya memejamkan matanya...

Entah darimana datangnya hasrat Maya malam itu. Dia sama sekali tak menolak apapun yang diperbuat Masumi padanya.

"Pak Masumiii..." desis Maya saat Masumi mengulum kembali bibir mungilnya untuk kesekian kalinya.

"Mungiiilll...oohhh....mungiill..." desis Masumi kemudian.

Perlahan Masumi mulai menyusuri lekuk leher Maya dan menciuminya...

"Pak Masumii...."

"Iya...sayang...." sahut Masumi bernafsu.

Masumi pun mulai kehilangan kendali. Begitupun Maya mulai merasakan kenikmatan pertamanya di malam itu.

Masumi terus menyentuh bagian dada gadis mungilnya. Dengan rakus dia melumat dan melumatnya.

Pak Masumi...
Ooohh...

Helai demi helai pun terlempar ke karpet tebal yang ada di ruangan tersebut.

Di atas sofa empuk itu keduanya begitu menggeliat menikmati malam pertama mereka.

Masumi semakin bersemangat tatkala Maya mendesah nikmat...

"Ooohhh...oohhh....pak Masumiiii"

"Mungiiilll...."

Semakin lama semakin memuncak hingga klimax. Keduanya tergeletak lemah...

"Aahhhh....ooohh...."

Nafas keduanya tersengal-sengal...

Masumi menatap Maya di sebelahnya...

Kemudian pria itu berdiri dan tiba-tiba...

Masumi menggendong Maya dan membawanya ke dalam kamar...

"Sayang, bagaimana jika kita melakukannya sekali lagi... dan harus di sini?" usul Masumi mesra.

Maya tersenyum dan menenggelamkan wajahnya ke dada Masumi...

"Kau adalah milikku seutuhnya mulai sekarang, Mungiill"

"Hhhhmmm...pak Masumi. Bisakah kita memulainya sekarang?" tanya Maya mengagetkan.

Masumi pun tak menyia-nyiakan kesempatan itu...

Dengan rakus dia melumat dan menikmati keindahan tubuh Mungil istrinya...

Entah keberapa kalinya malam itu mereka melakukannya. Namun yang pasti segala hasrat dan keinginan telah terpuaskan hingga  terasa damai dan tentram...

Keheningan malam dan deburan ombak menjadi saksi nikmatnya malam itu bagi pasangan pengantin baru tersebut.

Di dada Masumi, Maya terbaring keletihan...

Pak Masumi...
Terimakasih...
Semuanya begitu indah dan nikmat...

Aku tak bisa melukiskannya dengan kata-kata...
Mulai saat ini...
Hanya ada dirimu di hatiku...

Selamanya...

Begitupun Masumi tampak lelah...
Namun sinar wajahnya menyiratkan kebahagiaan...

Hari baru akan dimulai sekarang...
Mungiill...istriku...
Milikku selamanya...
Selamanya...




***the end***

8 komentar:

  1. Welehj...weleh...weleh...meleleh...gubrax....blushing...panasss....apa sehhh....sis tq u/ one shotnya...speechless jadinya....

    BalasHapus
  2. haiisssshhhhh cm one shot mupeeeeeeng.com tp rasanya aneh klo msh manggil "Pak Masumi"....XDDD
    thanks ff nya :)

    BalasHapus
  3. hehehehehe dasar ya si maya ...tetep weeee lugu2 nyusahin masumi
    -betty-

    BalasHapus
  4. waaaaa, MP MM, blushing...blushing.....

    BalasHapus
  5. yaiks *tutup muka* malu malu tapi masih mau, aqaqaq

    BalasHapus
  6. makin lama kok FFTK nya makin banyak yg memasukkan adegan ranjang MM yaa...hehehe...hot lah...

    BalasHapus
  7. hwuaaaaaaaaaaa.....maya ketagihan~~~qiqiqiiqi :)

    BalasHapus

Frens, pliz comment in here...