Oktober 09, 2011

Buku Ini Aku Pinjam




{IF: Masumi dan Maya adalah teman sekelas di SMU. Begitupun dengan Hijiri, Ayumi, Rei, Koji, Satomi dan Mizuki. Tentunya usia mereka tidak berbeda jauh dalam mimpiku kali ini. Masumi sebagai ketua kelas, juga dikenal sebagai murid yang pandai dan tampan. Hampir semua siswa wanita tertarik padanya. Berbanding terbalik dengan Maya yang dikenal sebagai siswi ceroboh, lugu dan tidak menonjol. Hanya bidang drama saja yang selalu dikenal namanya. Namun karena keluguannya, banyak siswa tertarik dan ingin menjadi kekasihnya.}








Pagi seperti biasa berangkat ke sekolah...


"Reeeeiii...tungguuu aku!" teriak Maya dari belakang.


Rei dan Mizuki sudah beberapa meter di depannya. Pemandangan yang sama di setiap harinya. Maya selalu terlambat dan belakangan dari teman lainnya.


Seperti biasa mereka berjalan kaki menuju sekolah. Dan itu tentunya melewati rumah keluarga Hayami. Rumah yang sangat mewah...


"Waaahh...besar sekali rumah ini" takjub Maya sambil melongo dari dinding tinggi itu.


Rei segera menarik gadis mungil itu...


"Heei Maya, kau jangan seperti itu. Ini adalah rumah ketua kelas kita, Masumi Hayami" ujar Rei.


"Oiyaaa?! Huuuh...pantesan dia sombong sekali. Hehe...yang pasti sangat terbalik dengan rumahku, kan? Hahaha" kata Maya geli sendiri.


"Hahahaha...." semua teman ikut tertawa mendengar ucapan polos dari Maya.


Tiba-tiba...


SSRRREEEKKK!!!


Pagar tinggi itu terbuka!


Maya, Mizuki, Rei dan yang lain pun menghentikan langkahnya.


Sebuah mobil keluar dan meluncur dari gerbang tersebut...


TIIIIIIIIN!!!


Suara klakson mobil itu mengejutkan mereka...


"Aaauuuu...." teriak Maya dan teman-teman serentak.


Kemudian salah satu kaca mobil itu terbuka...


"Pagi semua, aku duluan yaa" ucap sebuah suara yang tak lain adalah si ketua kelas, Masumi.


"Eehh..uuh.....pagiiiiiii, Masumiiii" balas mereka serentak.


Dengan wajah yang merah dan gerakan yang grogi, para siswi itu melongo walau mobil yang membawa Masumi sudah meninggalkan mereka.


"Uuuh tampannya!" puji Mizuki terpesona sambil menepuk kedua pipinya yang memerah.


"Dia selalu tampan dan berwibawa" sahut Rei kagum.


Maya tidak menghiraukan pujian teman-temannya pada si ketua kelas. Gadis itu terus saja melangkah menuju ke gerbang sekolah yang tinggal beberapa meter lagi.


"Heei, Maya. Apa menurutmu Masumi tidak tampan? Kau diam saja dari tadi!" tanya Rei penasaran.


Maya masih diam dan melanjutkan langkahnya...


Tiba-tiba sebuah suara memanggilnya dari sebrang jalan...


"Kitajima Maya!" 


Maya dan yang lainnya pun menoleh ke arah suara tersebut...


Hijiri...


"Hijiri..." jawab Maya tersenyum.


Kemudian...


"Maya!" suara pria yang lain juga memanggil Maya dari kejauhan.


Yang lain terheran-heran menatap ke arah Maya...


Dia...


"Sakurakoji" desis Rei bingung.


Akhirnya Maya pun berjalan diapit kedua siswa tadi, Koji dan Hijiri.


Rei dan yang lainnya berjalan di belakang mereka dengan wajah yang tak percaya bahwa pagi-pagi sudah ada dua orang pria yang menyambangi Maya, gadis lambat itu.




*****

Bel baru saja usai berbunyi...

Seluruh siswa masuk ke ruang kelas masing-masing. Hanya ketua kelas dan sekretaris saja yang tinggal dari setiap kelasnya.

Dan dari kelas 1-b diwakili oleh Masumi sebagai ketua kelas dan Ayumi sebagai sekretarisnya.

Sepertinya akan ada acara besar yang diadakan sekolah menyambut kenaikan kelas nanti.

Beralih ke ruang kelas Maya...

Terlihat beberapa orang masih berkelompok dan bercerita karena belum masuknya guru bidang studi pagi itu.

Maya duduk di bangku kedua dari depan. Gadis mungil itu sebangku dengan Mizuki.

Sedangkan Rei ada di barisan sebelah nya. Rei sebangku dengan Koji.

Mereka asyik membicarakan sesuatu. Maya memandanginya dari bangkunya.

Lalu Rei melambaikan tangannya pada gadis mungil itu...

"Maya...kemari" ajak Rei semangat.

Sepertinya teman Maya yang satu itu sangat senang bila melihat Maya dan Koji akrab.

Maya menggeleng menolaknya...

Kemudian gadis itu kembali melamun. Karena Mizuki tidak ada di sampingnya. Maya pun malas untuk mengobrol ke sana kemari dengan teman lainnya.

Tiba-tiba...

BRRRRUUUK...

"Aku boleh duduk di sini kan?" suara berbisik sambari duduk di bangku sebelah Maya.

"Eh..eh...ada apa? Aku sedang tidak ingin diganggu" kata Maya dengan pandangan lurus ke depan.

"Ada apa Maya? Apa kau sakit?" tanyanya kemudian.

"Aku mohon, Satomi. Pergilah" ujar Maya menutup wajahnya dan menjatuhkan pipinya di mejanya.

Satomi pun mengikuti gerakan Maya tadi...

Satomi...

Maya membalikkan wajahnya menghadap ke arah tembok menghindari tatapan Satomi.

"Baiklah, nanti pulang sekolah, kita bareng ya?!" ajak Satomi sambil meninggalkan Maya.

Huuuhh...

Maya hendak berdiri ketika guru bidang studi masuk ke ruang kelas...

Setelah beri salam, siswa pun terlihat sibuk dengan buku dan aktifitas belajar seperti biasa. Tak terkecuali Masumi dan Ayumi yang telah kembali sesaat setelah guru tersebut masuk.

Masumi duduk tepat di depan Maya. Pria itu tidak mempunyai teman sebangku. Entah mengapa beberapa siswa sangat segan untuk mendekatinya. Hanya segenlintir saja yang bisa mengajaknya bicara.

Mungkin karena dia pintar, tampan, kaya dan berwibawa. Dan semua itu adalah daya tarik bagi para siswi satu sekolah. Tapi tidak begitu dengan Maya. Gadis mungil itu sampai sekarang tidak pernah memikirkan seperti yang teman-temannya pikirkan.

Mungkin karena Maya harus bekerja keras membantu sang ibu untuk menghidupi kehidupan mereka.

Dan hari itu matematika adalah pelajaran terakhir sebelum akhir jam sekolah. Satu persatu siswa disuruh ke depan untuk menyelesaikan soal-soal. 

Namun saat giliran Maya, selalu saja gagal. Gadis itu terpaksa harus berdiri di depan kelas menunggu giliran yang lain.

Dengan wajah polos ketakutan, Maya menunduk malu. Hingga membuat teman-temannya merasa iba.

Masumi pun memandanginya dengan tatapan kaku...

Hingga bel pulang sekolah berbunyi, Maya pun belum bisa juga menyelesaikan soal-soal tersebut. Guru bidang studi sangat kesal dengan keleletan Maya dalam mencerna penjelasannya.

Sampai semua siswa telah bubar, Maya masih diberi penjelasan oleh sang guru.

"Baiklah Kitajima, besok sepulang sekolah, saya akan memberimu pelajaran tambahan matematika setiap harinya. Apa kau bersedia?" tanya sang guru prihatin.

Maya menunduk, dengan raut muka sedih...

"Baik guru. Terimakasih" jawab Maya hormat.

Guru itu pun meninggalkannya...

Maya melangkah keluar kelas untuk pulang. Matanya mengelilingi sekolah yang telah sepi.

Langkahnya begitu lesu...

Kemudian seseorang memanggilnya...

"Maya!" 

Maya menatap mengikuti dari mana datangnya suara tersebut.

Masumii...

Maya berdiri kaku melihat siapa yang menghampirinya...

"Ikutlah bersamaku!" ajak Masumi sambil menarik lengan gadis mungil itu dan menggiringnya masuk ke dalam mobilnya.

BRRRRUUUKK...

"Aduuh..." gumam Maya karena didorong masuk oleh Masumi.

"Jalan pak!" perintah Masumi pada supirnya.

"Eh...kau, mau kemana kau membawaku? Aku harus segera pulang. Ibuku nanti akan marah padaku!" kata Maya mengomel kesal.

"Dimana rumahmu? Aku akan mengantarkanmu!" ujar Masumi datar.

Maya terheran-heran melihat sikap Masumi. Padahal selama ini mereka tidak pernah saling bicara. Selama satu kelas, baru kali inilah mereka bertegur sapa.

"Tidak perlu, aku bisa pulang sendiri" balas Maya.

Namun mobil terus membawa mereka ke salah satu perumahan tepat di belakang kediaman Hayami.

"Rumahmu di sini, kan?" tanya Masumi yakin.

Maya makin bingung dengan tebakan Masumi yang ternyata benar..

"Darimana kau tahu rumahku? Ah aku tak peduli, terimakasih sudah mengantarku" kata Maya sambil turun dari mobil.

BRRAAAKK!!!

Maya menutup pintu mobil itu dengan keras...

Lalu...

Masumi pun turun dari pintu sebelahnya...

"Eh...kau mau apa lagi? Apa aku terlalu keras menutup pintu mobilmu?" Maya kebingungan.

"Cepat ganti pakaianmu. Kita akan segera pergi lagi!" perintah Masumi pada Maya.

"APA? KITAA?" teriak Maya makin terheran-heran.

Masumi hanya mengangguk dan langsung menyeret Maya memasuki kawasan rumahnya yang kecil.

Took...took...tokk..

"Permisi" kata Masumi ketika tiba di depan pintu rumah Maya.

Maya mencoba berontak dan melepaskan tangannya dari genggaman Masumi.

"Heeii...kau, lepaskan tanganmu! Seenaknya mengaturku! Awas kau yaa!" omel Maya.

Ceekklleeek!!!

"Ohh bibi, selamat siang" sapa Masumi hormat pada ibu Maya.

"Ah kau rupanya. Tapi, mengapa kau bersama putriku ini?" tanya sang ibu pada Masumi.

Maya semakin heran, mengetahui bahwa ibunya dan Masumi sudah saling mengenal.

"Bibi..aku ingin membawa Maya untuk mengikuti les privat bersama...di rumahku bi. Apa boleh?" pinta Masumi sopan.

Nyonya Haru menjadi grogi dengan keadaan ini, namun apa boleh buat dia harus mengijinkan putrinya demi kebaikannya nanti.

"Baiklah, terserah kau saja" jawab Ibu Haru pasrah.

"Eh...eehh tunggu. Apa-apaan ini bu? Seenaknya mengijinkanku untuk belajar bersamanya? AKU TIDAK MAUU!!!" kata Maya marah.

Dengan sekuat tenaga dia melepaskan genggaman jemari Masumi dan berlari menjauh dari rumahnya.

"Maya!" teriak bu Haru memanggil Maya berulang kali.

Masumi dengan sigap mengejarnya...

"Dasar anak bodoh" desis bu Haru sambil memandangi anaknya yang berlari semakin menjauh dan dibelakangnya Masumi dengan cepat mengejarnya.

"Anak itu, baik sekali mau mengajak anakku les bersama. Membingungkan!!" gumamnya lalu kembali masuk ke dalam rumah.

Sementara itu Masumi masih mengejar Maya...

"MAYAAA!!" teriaknya sekeras mungkin.

Dasar anak malas...
Aku hanya ingin membantunya...
Dan kasihan padanya...
Setiap hari selalu berdiri di depan kelas...

Membuatku malu sebagai teman sekelasnya...
Lihat saja kau akan ku kejar sampai dapat...
Dan kupaksa belajar...
Akan kuawasi kau...


*****

Hari sudah menjelang sore...

Sayang Masumi belum bisa juga mendapatkan Maya. Entah kemana larinya gadis mungil itu. Mungkin dia bersembunyi, atau ke tempat yang jauh dari rumahnya.

"Hhhhuuuhhhhfftt" Masumi menghela nafasnya kelelahan. 

Pemuda tampan itu dengan lesu melangkah pulang menuju parkir mobilnya. 

Brraaakk!!! Pintu mobil sudah tertutup dan segera melaju kembali ke kediamannya.

Dari kejauhan Maya tersenyum lega dan merasa menang...

"Huuuh...ini daerahku. Aku pasti bisa mengalahkanmu" kata Maya sambil mencibirkan bibirnya dan bangkit dari persembunyiannya.

Keesokan paginya...

Cekkklleeekk!!!

Maya membuka pintu rumahnya hendak berangkat ke sekolah...

"Maya!" sapa sebuah suara di depan rumahnya.

Maya membelalakkan matanya kaget melihat Masumi sudah menunggunya di depan rumah.

"Kau lagi!" desis Maya pasrah.

Merekapun berangkat bersama ke sekolah. Sedari tiba hingga jam pelajaran berlangsung, hampir semua siswi menanyakan kebenaran berita tersebut.

"APA? KITAJIMA MAYA DAN SI TAMPAN?" teriak sebahagian siswi histeris tak percaya.

Kabar itu sampai juga di telinga Satomi, Koji dan yang lainnya. Tentu saja itu membuat mereka kesal.

"Ternyata...diam-diam si ketua menaruh hati pada Maya" kata Hijiri cemburu.

Begitupun Maya tampak gelisah dengan berita itu. Namun Masumi menanggapinya dengan santai. Pria itu hanya menganggapnya angin lalu karena itu tak seperti yang mereka duga, pikirnya...

Sejak itu Maya terpaksa mengikuti les privat bersama Masumi di kediamannya. Hampir setiap pulang sekolah Masumi mengantar Maya ke rumahnya dan membawanya kembali ke kediaman Hayami untuk les bersama.

Walau Maya awalnya malas untuk mengikuti les tersebut, tapi lama-lama gadis mungil itu mulai menikmatinya, begitupun hari-harinya sepulang sekolah bersama si ketua kelas yang terkenal itu.





continue to part 2

14 komentar:

  1. woooww...pasti masumi msh imut nih..ayo lanjuuuttt..:).

    BalasHapus
  2. lanjut sistaa... penasaran nih... masih dikit bgt!

    BalasHapus
  3. kikikikikkk...kocak! ngebayangin mereka dengan scene yg beda banget dr cerita aslinya :)

    BalasHapus
  4. hahhhhhh ??? msh sulit ngebayangin andaikata mereka emang sebaya...XDD nampaknya bakalan seru n fresh nih cerita

    thanks ffnya

    BalasHapus
  5. hahahaha si lemot maya , gimana crnya tuh bs menarik perhatian koji ama hijiri ?
    -betty-

    BalasHapus
  6. wkwkwk.... kbayang deh, maya masumi romansa sma^^ padti shiori jdi ce populer yg mnyebalkan deh

    BalasHapus
  7. Aaaaaaaaaa, nanggung. Lagiiiii

    BalasHapus
  8. ah...ga kbayang ada mizuki n hijri
    sekelas lagi.. ^^

    BalasHapus
  9. hahahahahhaa lucu banget...semua msh ABG, gak kebayang deh mereka semua bener2 ada di satu kelas....seruuuuuu....Maya gadis bodoh tapi idola semua pria wuiiiiih mantabsssss... lanjuuut sist....

    BalasHapus
  10. Waaah ndak kebayang semua pada 1 kelasss.... ,aua memang beruntung ya dikelilingi sm cogan...alias cowo ganteng...Masumi awalnya biasa aja...tapi setelah itu cinta akan menerkammu......Tq sis...lanjutkan

    BalasHapus
  11. lanjutiiinn sista...(lia)

    BalasHapus
  12. hehehehe udah ada update toh .
    kirain si masumi bakal jadi guru yg keras
    bakal bikin idup maya kyk neraka
    tp klo liat ternyata si maya bisa menikmati kursusnya ...artinya ga mimpi buruk dong ye

    - betty -

    BalasHapus
  13. yaay kejaaarr terus n bntar lagi pasti akan tumbuh benih2 cinta ...XDD lha jd ga nyambung komen gw

    BalasHapus
  14. widiww masumi cuteeeee... eh maya juga cutee... benih2 cintaa mulai merasuki..* apaan sih*.. lanjotttt..:)

    BalasHapus

Frens, pliz comment in here...