Oktober 19, 2011

Buku Ini Aku Pinjam -3-








Kediaman Hayami...


Guru privat Masumi baru saja tiba di rmah megah tersebut. Maya sudah menunggunya di ruang belajar Masumi. Sedangkan Masumi tengah berganti pakaian di kamarnya.


"Selamat siang guru" sapa Maya ramah sambil berdiri dari duduknya.


"Siang, Maya" sahut sang guru tersebut.


Maya membuka buku tulisnya dan sudah bersiap akan belajar, namun Masumi belum muncul juga di ruangan itu.


"Mana Masumi?" tanya sang guru pada Maya.


"Sepertinya dia sedang berganti pakaian. Guru, apa sebaiknya dimulai saja...karena aku...harus segera pulang" pinta Maya.


"Memangnya kau ada keperluan lain?" tanya guru itu.


Maya baru saja mengangguk ketika Masumi menimpali ucapannya tadi:


"Keperluan apa, Maya?" tanya Masumi kaku.


Maya tampak ragu mengatakannya. Gadis itu hanya menelan ludahnya dan kembali membuka bukunya.


Akhirnya guru pun memulai pelajaran di hari itu...


Masumi duduk di hadapan Maya....


Lelaki itu menoleh dingin ke arah Maya. Maya merasa risih dengan tatapan Masumi. Dengan wajah cemberut Maya membalas menatap temannya tersebut.


Dasar cowok aneh...
Mau tahu saja urusan orang lain...
Hhuuuh...menyebalkan!


Bagaimana ini?
Aku kan sudah janji dengan Hijiri...


Waktu berjalan...


Jam demi jam sudah berlalu...


Dan saat ini sudah hampir pukul 5 sore...


Maya tampak gelisah, karena janjinya dengan Hijiri di sore itu sebentar lagi akan berlalu...


Aaah....sudah setengah jam lebih...
Pasti dia sudah menungguku...
Bagaimana iniiiiiiiii....?!!!!


Masumi memandangi Maya dengan heran...


"Ada apa denganmu, malas?" tanya Masumi kasar.


Maya tak menjawabnya....


"Maya, Masumi...hari ini cukup sampai disini. Lusa kita lanjutkan ke  Bab selanjutnya. Ooiyya Maya, kau tampaknya tak konsentrasi sedari tadi? Ada apa?" selidik guru curiga.


Dengan cepat Maya menggelengkan kepala dan kedua tangannya...


"Aaahh...tidak...tidak ada apa-apa. Aku hanya....harus segera pulang! Permisi" kata Maya tergesa.


Dengan gesit pula tangan Masumi menahan jemari Maya...


"Biar aku mengantarmu. Ini sudah mulai mendung!" ujar Masumi kaku.


Namun Maya keburu menghempaskan sekuat tenaganya untuk lepas dari tangan Masumi...


Gadis itu berlari sekencang-kencangnya menjauh dan keluar dari kediaman Masumi...


"Terimakasih guru....Permisiiiii" teriaknya sambil terus berlari...


Guru itu hanya menggeleng dan berkata:


"Anak yang menyenangkan. Ceria dan tanpa beban. Dia benar-benar menarik!"


Masumi memandang ke arah gerbang dengan kesal...


"Bukan begitu, Masumi?!" tanya guru tiba-tiba pada Masumi yang masih bengong.


DEG!!!


"Eeeh...apa guru?" Masumi pura-pura tak mengerti.


Senyuman kecil grogi tersungging dari bibir Masumi...


Sang guru pun meninggalkan kediaman Hayami...


Meninggalkan Masumi yang masih tidak terima lepasnya Maya dari cengkraman jemarinya tadi...


Mengapa dia terburu-buru? Ada apa?
Apa aku harus menyelidikinya?
Tapi apa urusanku?
Untuk apa?


Terserah dia mau melakukan apa?


Hallo Masumi...
Kau hanya membantunya kan?


"Iya tentu, aku hanya ingin melihatnya pandai. Itu saja!" gumam Masumi sambil berlalu masuk ke kamarnya...


Hanya itu...




*****

Sore baru saja berganti malam, Masumi sudah bersiap untuk makan malam bersama ayahnya seperti biasa. 

BBLLLAAM!!

Terdengar suara pintu mobil ditutup. Pak Asa segera melihat ke teras yang diikuti Masumi.

Sebuah mobil asing telah terparkir di sana. Seorang pria seumuran tuan Eisuke keluar dari mobil tersebut.
Dan dari pintu sebelahnya, seseorang gadis cantik pun menyusul pria tersebut.

"Eeh...bukankah itu anak baru di kelasku?" gumam Masumi terdiam kaku menatap keduanya.

Tak berapa lama, Eisuke pun menghampiri mereka...

Masumi masih berdiri di dekat tuan Asa...

"Ah selamat datang kawan, bagaimana kabarmu, haah?" sapa Eisuke ramah pada pria itu.

Mereka berdekapan erat, seperti dua orang sahabat yang sudah lama tak bersua.

"Eisuke bagaimana kabarmu? Aku takut bila kedatanganku mengganggumu" sahut pria itu kemudian.

"Tentu tidak. Ini sebuah kejutan, Takamiya! Dan aku sangat senang" balas ayah Masumi semangat.

Keduanya masuk sambil memulai cerita mereka dan meninggalkan Masumi yang masih berdiri menatap gadis kecil dari tuan Takamiya tadi.

Pak Asa langsung menegur Masumi untuk segera mempersilahkan gadis itu masuk...

"Tuan muda, mengapa tidak anda ajak nona cantik ini masuk?" usul Asa membuat Masumi kikuk.

Gadis kecil itu tersenyum malu pada Masumi. Pipinya sedikit memerah karena tatapan Masumi yang begitu terpesona kepadanya.

"Oh..iya, aku lupa. Mari masuk, kami baru saja hendak makan malam" ucap Masumi sopan.

"Iya, terimakasih...Masumi" jawab gadis itu sopan.

Masumi agak tercengang karena gadis kecil bersamanya itu menyebut namanya.

"Kau...sudah tahu namaku?" Masumi penasaran.

Nona cantik itu mengangguk dan berkata:

"Tentu saja! Kau adalah teman pertama yang aku hafal namanya" jawab nona itu.

Pipi Masumi seketika itu juga merona tersipu karena ucapan sang nona cantik tersebut.

Orang pertama...benarkah?
Mengapa pipiku terasa panas?
Apa-apaan ini?

"Masumi, pasti kau tidak mengingat namaku, bukan?" tanya gadis itu kemudian.

Masumi langsung gugup bingung harus menjawab apa. Karena memang dia tidak ingat nama dari teman baru di kelasnya tersebut.

"Aku bukan tidak ingat, tapi...tapi... tadi aku tidak menyimak dengan baik...ketika kau memperkenalkan dirimu tadi di kelas!" jawab Masumi polos.

Sebenarnya sewaktu perkenalan di kelas tadi, Masumi hanya memperhatikan wajah cantik dari gadis itu. Hingga telinganya tak mendengar apapun juga. Yang dia ingat hanya nama keluarga gadis itu saja.

"Mengapa, Masumi?" selidik gadis itu.

"Aku hanya ingat nama keluargamu saja. Iya, benar...Takamiya, bukan?" jawab Masumi yakin.

Gadis cantik itu tersenyum manis dan menatap Masumi dalam.

DEG!!!

Masumi tertunduk malu sambil cengar-cengir sendiri.

Gadis Takamiya itu tersenyum geli hingga menutup mulutnya karena melihat tingkah dan gerak-gerik dari Masumi.

"Mengapa kau tersenyum seperti itu? Apa aku terlihat lucu, di depanmu? Sudah sekarang katakan saja namamu agar aku bisa memanggil namamu!" paksa Masumi tak sabar.

"Kau harus mengingatku ya! Aku...Shiory Takamiya! Jangan sampai lupa lagi!" kata Shiory merajuk.

Masumi manggut-manggutkan kepalanya...

"Yaya...Shiory. Aku baru ingat" balas Masumi mengerti.

Tak terasa percakapan itu membawa mereka masuk ke ruang makan. Di sana Eisuke dan tuan Takamiya sudah menanti keduanya.

"Ah, kalian sudah saling kenal, Shiory?" tanya tuan Takamiya ingin tahu.

"Iya kek, Masumi dan aku ternyata teman sekelas" jawab Shiory.

"Oohhhoohoho....sempurna! Putraku dan cucumu satu sekolah, dan satu kelas pula! Bagus...itu sangat bagus!" ujar Eisuke tambah bersemangat.

Mereka pun memulai makan malam dengan obrolan yang sangat santai. Suasana terasa sangat hangat malam itu.

Tuan Takamiya menceritakan bahwa dirinya dan keluarga besarnya baru saja kembali dari Amerika beberapa hari yang lalu. Dan rencananya mereka akan menetap kembali di Tokyo untuk menjalankan bisnis terbesar mereka.

Eisuke tampak sangat antusias dengan keluarga Takamiya. Mereka berbincang hingga larut malam. Begitu banyak hal yang sudah mereka lewatkan selama keduanya terpisah.
Sungguh kejutan yang sangat membuat Eisuke bahagia!


*****

Malam itu Masumi tak bisa memejamkan matanya...

Dia masih teringat senyum manis Shiory yang berkunjung ke rumahnya tadi.
Sesekali dia menggaruk-garuk kepalanya untuk menghilangkan bayangan Shiory.

Namun Masumi heran, mengapa setiap kali dia mengingat Shiory.. yang muncul malah wajah mungil Maya Kitajima.
Masumi kesal sendiri dengan lamunannya malam itu...

"Huuuhh...mengapa anak malas itu yang muncul?"

"Senyumnya membuatku sakit sepertinya, berbeda dengan senyuman Shiory...Ooohhh..."

Masumi bergumam sendiri di pembaringannya...

"Ada apa dengan pikiranku? Mengapa yang muncul dia?"

"Shiory? Senyumannya benar-benar manis... eh tuh kan anak itu muncul lagi!"

"AAAH, sepertinya dia selalu mengejekku? Anak itu?!"

"Apa yang menarik dari dirinya? Sangat berbeda dengan anak baru itu! Tapi...dia terkadang menggemaskan juga?! Dan mengapa aku selalu ingin tahu apa yang dia kerjakan?!"

Masumi melempar bantalnya ke lantai...

"Mengapa kau muncul terus menerus Maya Kitajima?!"

"Hey...hey...ada apa denganku kali ini?!"

Ada apa?

Ada apa Masumi!!!!







continue -part 4-

13 komentar:

  1. aku suka sama ide ceritanya...
    soalnya jadi berasa melihat kisah mereka setelah reinkarnasi gitu hihihi...

    lanjut terus ya sis rosa ^^ d

    BalasHapus
  2. Apa benar Masumi hanya ingin membantu Maya????Ho...Ho...HO....nice story sis....semoga Shiomay ndak bikin ulah upppssss.....

    Anastasia Beatrix

    BalasHapus
  3. bwahahahahahahaha yakin tuh masumi hanya bantu
    ihiyy bentar lagi benih2 cinta mulai muncul
    mantab dah idenya
    thanks apdetnya

    BalasHapus
  4. Hanya itu kah apdetanna, porsi kecil ini, masih laperrrrr,

    BalasHapus
  5. knp dikit skali sista rose? ayo lanjuut...
    aku suka ama maya yg diidolakn gt...xixixi lucu pasti face-nya..
    (imah)

    BalasHapus
  6. hehehehe gw ngebanyangin si maya suka ama hijiri n vice versa .trus maya temenan ama shiory . shiory suka ama masumi . masumi still in denial suka ama maya .

    lagi lagi , masumi jadi obyek penderita .
    memang sudah nasibnya .awakakakakak * ketawa sadis *

    BalasHapus
  7. aiiiih, ni cinta segi berapa yah, segi banyak hehehe.
    lanjuuut...

    BalasHapus
  8. baby baby baby ooohhh... ^^

    argggg shiory ga dimana2 bikin keselll..

    emang mm udah soulmate yah
    walo gimana terpisah pun, saling mengingat 1 dengan yg laen *halah sotoy*

    BalasHapus
  9. hiaaaaaaaa tetep nempel si shio dimana2....
    lucu jg masumi ngebayangin shio tp yg muncul malah maya wakakakakakaka hidup maya...XD

    BalasHapus
  10. I like the song, n it's so mix with story, pliiis continue.rose!

    BalasHapus
  11. btw apa mungkin dah ada benang merah di antara MM ? ?

    BalasHapus
  12. SHIORI = m.a.s.a.l.a.h ...hehehehehe...story ini lucu deh,ngebayangin tokoh2 TK dlm rupa yg masih culun pake seragam XD kikikikikkk...geli sendiri *rini*

    BalasHapus
  13. lanjooooootttttttttt......... lammmmmaaaaa beuddddd~~~~ *penasaran akut*

    BalasHapus

Frens, pliz comment in here...