April 24, 2011

Mawar Ungu...ku






***Aku hanya bisa memandang dinding pesawat ini, yang sebentar lagi akan membawaku ke tempat yang sangat jauh darimu.....yaaa dari penggemar setiaku yang tak lain adalah Masumi Hayami. Aku berharap semuanya akan luntur oleh waktu, aku akan lupa oleh kesibukanku selama aku di sana. Hhmmm.....I hope!!!  (Itulah perasaanku 2 tahun lalu, namuun......)***


Saat ini aku sudah kembali dan sedang menanti Rei untuk menjemputku di bandara...


"Maya", tiba-tiba suara renyah Rei mengejutkanku..


Kami berpelukan, "aku rindu padamu sobat" sapanya sambil mengecupku..
Rei menyetop sebuah taksi dan sepanjang jalan kami hanya saling tersenyum, hingga taksi berhenti tepat di sebuah apartment mewah.


"Wah Rei kau hebat sekali bisa punya tempat mewah seperti ini?"tanyaku...


 Rei diam sejenak sebelum menjawab dengan ragu "eh..ini..iya Maya, trimakasih"
Tak berapa lama telepon berdering, sambil terburu-buru Rei mengangkatnya, dan berbicara pelan:


 "Halo, iya sudah....mmm baiklah, aku tidak keberatan"


 Aku pura-pura tidak mendengar pembicaraannya, namun aku tau, ada kekhawatiran dari suaranya...


 "Rei....aku beristirahat dulu yah, nanti malam kita bisa makan malam di luar bersama..." kata Maya.


 "Mmm baiklah Maya, sebentar lagi aku ada keperluan ke studio, tp aku janji sebelum malam aku akan kembali, kau beristirahatlah yaah" ujar Rei.


 Tanpa berkata apa-apa lagi, dia meninggalkanku di apartment ini sendiri...


 Ohh...mengapa aku merasa sangat jenuh, padahal aku baru saja kembali ke kota ini? Mengapa seperti ada yang kurang, ah sudahlah mungkin aku kecapekan dan perlu istirahat...
Tanpa sadar akupun tertidur di sofa ruang tamu.........


Aku tidak tau berapa lama aku tertidur, namun yang jelas, dari jendela aku lihat mentari mulai tenggelam dan meredupkan semua penglihatanku tentang keindahan kota ini. Yang ada hanya lampu-lampu kota mulai terang dan menerangi semua keredupan tadi.


Ahh....aku akan berjalan-jalan sejenak mengitari sekitar tempat mewah ini, pikirku...
Sebelum Rei kembali, tidak ada salahnya kan?


Aku keluar lift dan berjalan menuju lobby, namun entah mengapa aku merasa ada sepasang mata yang melihatku tajam. Aku berusaha memantau dari ujung mataku, namun aku tidak dapat melihat siapa sebenarnya dia?


Aku berjalan menuju taman di tengah tempat parkir yang luas, disana ada kolam yang lumayan besar...  Hhmm lucu sekali ikan-ikan Koi ini, pikirku.... Namun entah mengapa dari dalam air muncul bayangannya..


Oh Tuhan, jangan biarkan dia muncul kembali dalam pikiranku, aku sudah berusaha melupakan semuanya, aku tidak ingin tersakiti lagi dan menyakiti siapapun lagi. Aku ingin memulai lembaran baru bersama cerita dan kisah yang baru pula...


Aku pun cepat-cepat meninggalkan tempat tadi, rasanya air mataku mulai tak terkendali bila mengingatnya, aku merasa hampa, semuanya terbayang kembali.....dan aku tidak inginkan itu.....karena itu hanya tinggal kenangan dalam hidupku...



Aku bergegas membuka pintu dan berharap Rei sudah kembali dari studio...
Namun sesosok pria duduk di ruang tamu dan menyapaku:


"Halo Mungil, apa kabarmu?" ucap pria itu lembut.


"Aa....aa...." aku terdiam dan kaget setengah mati hingga hanya terdiam sampai dia menarikku duduk di sebelahnya.


"Mungil....kau diam saja? Kau tidak merindukanku?" tanyanya lagi.


 Entah mengapa aku terdiam cukup lama, hingga aku merasa dia memelukku erat, aku berusaha berontak  karena aku merasa dia tidak layak melakukan ini padaku yang bukan siapa-siapanya.


"Lepaskan aku pak Masumi"! pintaku 
 
"Aku mohon pak, aku tidak suka dengan kehadiran anda di sini, aku bukan siapa-siapa anda kan?" kata Maya lirih.


 Kata-kata itu muncul seiring dengan air mata yang berlinang di pipiku, aku tau ini menyakitinya, namun aku tau dia bukan milikku lagi, dia sudah menikah!


 "Mungil, ada apa denganmu? Apa kau tidak merindukanku? Mengapa?" tanya pak Masumi.


 "Karena kau telah menjadi milik wanita lain pak! Aku tidak mau ambil resiko dan kecewa!" ujarku menegaskan.


 "Maya! siapa yang menikah? wanita mana yang telah kumiliki?" ujar Masumi heran.


 Pak Masumi mendekatiku dan meraih lenganku, sambil berkata:

 "Mungil....aku belum menikah hingga saat ini. Pernikahanku dan shiori telah kubatalkan. Aku mencintaimu dan aku tau bahwa kau pun mencintaiku kan! Percaya padaku sayang!"


 Tanpa berkata apa-apa, aku memeluknya dengan erat, aku tau pernyataannya benar...
 Dia membalas pelukanku dan mengecup bibirku...


 Ohhh....rasanya seperti mimpi, aku kembali ke dalam pelukan belahan jiwa yang selama ini terpisah...
 Belahan jiwaku....belahan jiwakuuu.....sambil menangis aku jatuh dalam pelukannya...


 Langit begitu indah, menyambutku dan hari-hari baruku bersamanya...
 Belahan Jiwaku....


*****the end*****







6 komentar:

  1. Hallo salam kenal, ceritanya bagus loh :)

    BalasHapus
  2. cerita yg ini ada kelanjutannya ga ya ? ato ini cm one shot ?

    BalasHapus
  3. hallo mb salam kenal jg, rencananya bakal sy lanjutin, tp belom nemu suasana yg pas..
    doa'in yaa..
    makasih atas komen-nya..

    BalasHapus
  4. setia menunggu aku fans TK jg ^^ mba White Rose aduh ga tau namanya nih maaf,

    BalasHapus
  5. suka....salam kenal..cerita n alur nya bagus ga ngebosenin..

    BalasHapus

Frens, pliz comment in here...