Desember 29, 2011

Loving You



{IF : Sesuatu laah pokoknya, msh mencari arah cerita ya frens. Bisa romantis, cerita sedh, komedi atau tragedi. }







Hari yang dinantikan tiba juga...


Masumi kembali dari masa pendidikannya di luar negeri. Setelah 2 tahun lamanya pria tampan itu menimba ilmu di negeri orang, kini saatnya kembali menjalani aktifitasnya sebagai direktur muda perusahaan Daito.


Dan hari pertama itu rencananya diisi dengan akan diadakannya jamuan oleh Eisuke untuk mengundang para relasi dan pegawai Daito untuk menyambut hangat kepulangannya. Termasuk dengan semua artis yang bernaung dibawah bendera Daito tentunya.


Sedari siang, beberapa pegawai tampak sibuk untuk perjamuan yang akan dilaksanakan nanti malam di aula Daito. Begitupun Eisuke sudah sangat mengatur agar perjamuan itu dapat berjalan dengan lancar dan sempurna untuk putra tirinya tersebut.


Dan tentunya sudah menjadi buah bibir bahwa perjamuan itu pula akan diungkapkan siapa wanita yang akan menjadi calon pendamping Masumi Hayami oleh Eisuke. Karena itulah semua artis dan para gadis sangat antusias menghadiri perjamuan tersebut. Tak terkecuali dengan Maya dan para sahabatnya.


Kala itu memang Maya sudah mulai merasakan getaran kerinduannya pada pria tampan itu. Namun sayang Masumi keburu melanjutkan pendidikannya jauh dari Jepang. Sehingga getaran itu pun berhenti dengan jarak yang memisahkan mereka. Begitupun Masumi memang terlalu mengagumi gadis mungil dengan julukan seribu topeng itu. Tapi perasaan keduanya masih menjadi tabir rahasia di antara mereka. 


Selain itu kepergian Masumi ke luar negeri adalah untuk menghindari perjodohannya dengan keluarga Takamiya. Sejak itulah Eisuke menyerahkan sepenuhnya kepada Masumi mengenai calon pendamping hidupnya.


Itu membuat Masumi sangat bahagia. Namun tentunya calon itu haruslah sesuai dengan kriteria sang ayah. Jika tidak pastilah tidak akan mendapat restu darinya.


Dan hari itu Masumi menjalani hari pertamanya di kantor Daito...


Ruangan Masumi...


"Pak Masumi, apa tidak sebaiknya anda beristirahat saja di rumah?" tanya Mizuki memberi usul.


Masumi menatap Mizuki tajam...


"Apa aku harus tidur saja? Sementara banyak tugas menumpuk begini, Mizuki?" balas Masumi balik bertanya.


"Besok masih ada kesempatan bukan? Karena nanti malam ada perjamuan, pasti anda akan sangat merasa letih" terang Mizuki memaksa.


"Tenang saja Mizuki. Kau seperti tidak mengenalku saja!" kata Masumi sambil sedikit meledek Mizuki.


Mizuki hanya bisa mengiyakan kemauan atasannya itu. Kemudian dia bergegas hendak meninggalkan ruangan Masumi. Namun Masumi menanyakan sesuatu yang membuat Mizuki terkejut...


"Apa dia baik-baik saja?" 


Mizuki membalikkan tubuhnya dan kembali menatap Masumi dengan mata yang terbelalak...


"Maksud anda siapa pak Masumi?" tanya Mizuki polos.


Masumi balas menatap dingin ke arah Mizuki. Dia berharap sekretarisnya itu tahu siapa yang dia maksud!


"Apa kau sengaja meledekku dengan pertanyaanmu itu?" tanya Masumi tajam.


Mizuki pun baru tersadar bahwa 'dia' yang ditanyakan oleh atasannya itu adalah gadis mungil Maya Kitajima!


"Oooh...iitu, gadis itu baik-baik saja. Apa anda tidak pernah menghubunginya selama di luar negeri?" Mizuki ingin tahu.


Masumi memutarkan kursi kerjanya menghadap jendela. Sepertinya pria tampan itu sedikit melamun...


"Pak Masumi?!" panggil Mizuki semakin penasaran.


"Aaah iya, tentu saja aku pernah menghubunginya. Tapi sepertinya dia tidak senang" jelas Masumi kecewa.


Pak Masumi...


"Apa aku perlu memintanya datang ke ruangan ini?" usul Mizuki.


Sontak saja itu membuat Masumi kaget...


Pria itu memutarkan kembali kursinya...


"APA?!" tanyanya datar.


"Iiiya, maksudku agar anda bisa lebih leluasa mengatakan apa yang ingin anda sampaikan padanya" kata Mizuki.


"Hhhhmmm....baiklah. Kau bawa dia ke hadapanku sekarang juga!" perintah Masumi.


Dengan cepat Mizuki menghilang dari ruangan Masumi. Sekretaris yang satu itu memang sangat mengerti dan bisa diandalkan.


Beberapa menit berlalu...


Mizuki sudah sampai di tempat latihan Daito...


Matanya langsung mengelilingi ruangan itu untuk mencari sosok Maya Kitajima. Namun sayang sosok tersebut tak ada di sana. Kakinya melangkah kembali menjauhi ruangan latihan. Rei melihat hal itu dan mengejar Mizuki.


"Ah nona Mizuki...apa anda mencari Maya?" tanya Rei sambil berlari menghampiri Mizuki.


Mizuki menoleh ke arah Rei...


"Rei...iiya aku memang sedang mencarinya. Apa dia tak berlatih hari ini?" 


"Tentu saja berlatih, tapi..tapi tadi dia bersama Koji harus pergi ke suatu tempat" terang Rei.


Mizuki manggut-manggut mengerti...


"Oh begitu, baiklah...mungkin nanti aku akan kembali" kata Mizuki pamit.


Rei pun membungkukkan punggungnya sedikit...


Keduanya pun kembali ke arah yang berlawanan...




+++++



Hari tlah senja...

Koji mengantar Maya pulang ke apartemennya. Sambil melambaikan tangannya Maya tersenyum memandangi kepergian Koji bersama sepeda motor pria itu.

Maya melangkah masuk ke lobby apartemen. Tiba-tiba langkahnya terhenti oleh panggilan seseorang dari belakangnya. Maya pun menoleh ke arah suara tersebut.

"Pak Masumii..." gumam Maya sedikit kaget.

Masumi tersenyum manis pada gadis mungil di hadapannya...

"Maaf bila aku mengejutkanmu" ucap Masumi pelan.

Maya masih menatap pria tampan di depannya. Beberapa saat suasana menjadi hening tanpa suara. Mereka saling bertatapan...

Kemudian...

Maya melangkah menuju ke taman di samping apartemen tersebut. Masumi mengikutinya tanpa bertanya apapun...

Eeehh...

Lalu Maya duduk di sebuah bangku diikuti Masumi yang duduk di sebelahnya.

"Pak Masumi, maaf aku tidak bisa menemuimu tadi siang" kata Maya tanpa ditanya.

Masumi memandangi Maya sangat dalam. Hatinya begitu merindukan gadis mungil tersebut. Sedangkan Maya tetap menunduk sambil mengayunkan kedua kakinya.

"Aaah tidak apa. Aku mengerti kesibukanmu. Mizuki sudah menceritakannya padaku" jawab Masumi berbohong.

Padahal tadi siang dia sangat murka mendengar Maya sedang bersama Koji ke suatu tempat. Berita dari Mizuki hampir saja membuat seluruh meja kerjanya berantakan.

Huuuuuffht....

"Mungill....."

"Hhhmm...iya" 

"Aku harap kau akan datang malam nanti ke perjamuan itu" kata Masumi sembari terus menatap Maya mesra.

Maya pun balas menatap Masumi...

"Pak Masumii, bolehkah aku bertanya tentang satu hal padamu?" tanya Maya serius.

"Tentu saja boleh, mungil"

Mereka saling menatap lembut...

"Apa benar...selama di luar negeri...anda...anda...merindukanku?" tanya Maya gemetar.

DEG!!!

Masumi menelan ludahnya tak kentara. Pria tampan itu tak percaya bahwa gadis mungil itu berani menanyakan hal tersebut...

Maya...

Maya masih menatap Masumi. Dan itu membuat Masumi bingung harus menjawab apa...

Masumi pun baru teringat bahwa dirinya memang pernah mengatakan itu tatkala mereka jauh. Dan perkataan itu pula yang membuat Maya menutup teleponnya waktu itu.

"Maya, untuk apa kau tanyakan itu? Aku kira kau sudah mengetahuinya" kata Masumi bingung.

Maya menggeleng dengan bibir yang cemberut...

"Pak Masumi, aku hanya ingin mendengarnya langsung dari anda saat ini" kata Maya mendesak.

TIBA-TIBA!!!

EEEEHHH....Pak Masumiii...

Masumi menggeser perlahan posisi duduknya agar lebih dekat dengan Maya. Maya pun menjadi kikuk karenanya.

"Pak Masumi..."

"Mungiiil, apa kau tidak tahu bahwa aku tidak hanya merindukanmu selama bertahun-tahun ini, tapi juga sangat ingin bisa menjadikanmu sebagai pendamping hidupku" ucap Masumi lembut berbisik di telinga Maya.

Pak Masumii...

Maya terpukau dengan apa yang diucapkan pria tampan di sebelahnya.

Maya menatap Masumi grogi. Gadis mungil itu merasa menyesal menanyakan hal yang membuatnya menjadi grogi sendiri. Pipinya merona seketika. Dia merasa sangat bahagia mendengar ucapan Masumi tersebut. Rasanya seperti mimpi...

Melihat Maya grogi seperti itu, Masumi pun merasa senang. Dalam hatinya yakin bahwa perasaan gadis mungil di sebelahnya pun sama dengan dirinya. Cinta...

Cukup lama mereka saling tatap...

Tatapan yang sangat hangat dan penuh arti...

Menyadari hari telah beranjak gelap, Masumi pun berdiri, yang diikuti oleh Maya.

"Aku tunggu kau malam ini" bisik Masumi di telinga Maya.

Maya tersenyum...

Dan mengangguk...

Kemudian Masumi melangkah pergi meninggalkan apartemen Maya. Maya pun bergegas masuk ke apartemennya untuk segera bersiap ke perjamuan tersebut. 

Oleh sahabatnya Rei, gadis mungil itu didandani agar tampak mempesona malam nanti. Rei sangat bahagia mendengar cerita Maya tentang semua yang dikatakan Masumi senja tadi. Rei pun semakin semangat membuat Maya menjadi cantik seperti bidadari.
Bidadari untuk Masumi Hayami...


+++++



Perjamuan malam itu pun tiba...


Waktu menunjukkan pukul 7.30 malam itu. Tepat jam 8 malam perjamuan itu akan segera dimulai. Terlihat tamu undangan sudah mulai memenuhi aula Daito. 


Begitupula dengan Eisuke, sang punya acara, pria tua itu tampak bersemangat menyambut beberapa tamu yang menghampirinya di sudut aula.


Tampak banyak artis cantik mulai memasang peran agar terlihat oleh Eisuke. Mereka mencari perhatian pria tua itu untuk mendapatkan Masumi. Bukan Eisuke namanya jika dia tidak menikmati kebaikan para gadis cantik tersebut. Dengan percaya dirinya pria tua itu menarik Masumi untuk beramah tamah dengan para gadis tersebut.


Tawa Eisuke menggema di aula besar itu. Diikuti tawa para relasi dan tamu undangan lainnya.


TEEENGG!!!!


Pukul 08.00 malam...


Seorang MC mengambil tempat di podium dan menyapa semuanya untuk membuka perjamuan tersebut.


Beberapa saat berlalu, kini giliran Eisuke memberikan sepatah dua kata dalam perjamuan itu. Diikuti oleh Masumi sebagai putranya.


Namun mata Masumi sedari tadi sibuk mengelilingi para undangan untuk mencari sosok mungilnya. Wajahnya sedikit khawatir bila gadis mungil itu tak hadir di perjamuan.


Mengapa aku tak melihatnya sedati tadi?
Kemana gadis itu?


Ternyata Maya memang belum tiba di aula Daito, gadis mungil itu masih dalam perjalanannya bersama Rei dan yang lainnya. 


Dan beberapa menit lagi Masumi harus mengumumkan siapa calon pendampingnya kelak. Itu membuat para gadis menjadi gugup dan berdebar...


Eisuke pun berbisik ke telinga Masumi:


"Apa kau yakin, Masumi?"


Masumi mengangguk yakin dengan pilihannya...


"Apa aku mengenalnya?" tanya Eisuke kemudian.


Masumi pun hanya mengangguk...


Eisuke mendesah panjang. Dia pasrah...


Matanya mengikuti kemana arah mata Masumi berkeliling...


"Masumi, apa dia belum hadir di sini?" tanya Eisuke penasaran.


Masumi menoleh ke arahnya dan menggeleng beberapa kali...


Melihat jawaban dari putranya, Eisuke sedikit geram dengan itu...


Anak ini...


Tiba-tiba...


Ponsel Masumi berbunyi...


"Halo..."


"Pak Masumi, nona Maya sudah memasuki Daito. Sebentar lagi akan sampai di aula" kata Mizuki dari tempat yang berbeda.


"Baik"


Masumi menutup ponselnya. Pria tampan itu melangkahkan kakinya menuju pintu utama aula Daito tersebut.


Dalam kepercayaan dirinya yang tinggi, ternyata tak bisa menutupi kegugupannya untuk menyambut Maya Kitajima yang sebentar lagi memasuki aula tersebut.


Semua mata mengikuti kemana arah langkah kaki Masumi. Mereka begitu penasaran siapa yang akan Masumi pilih sebagai pendamping hidupnya. Tentu saja semua gadis yang berada di dekat pintu masuk utama menjadi salah tingkah karenanya. Melihat pria tampan itu terus melangkah mendekati pintu, mereka terlihat merona. Suara-suara berbisik pun terdengar jelas di telinga.


DAN...


Beberapa saat kemudian, Maya dan para sahabatnya pun baru saja tiba di depan pintu masuk utama aula tersebut. Betapa terkejutnya mereka melihat Masumi telah berdiri tepat satu meter dari pintu masuk tersebut.


Maya yang sibuk membetulkan posisi gaunnya pun kaget saat para sahabatnya berhenti  dan menyenggol dirinya. Satu persatu gadis-gadis sahabat Maya itu menepi dan membiarkan Maya berdiri sendiri tepat di hadapan Masumi Hayami.


Dengan senyum manisnya yang membuat semua gadis terpesona, Masumi menyambut Maya sambil menjulurkan tangannya pada gadis mungil itu.


"Oooooohhhhh........" suara para tamu serentak.


DAG...DIG...DUUG...


Maya tak bergeming menyaksikan sambutan dan kejutan dari Masumi. Dengan mata yang berkaca-kaca, gadis itu menggigit bibirnya gugup. Jantungnya berdetak sangat kencang kala itu.


Masumi pun menghampiri Maya perlahan dan sekali lagi pria itu menjulurkan tangannya berharap Maya menyambutnya.


Dengan sangat grogi akhirnya Maya pun membalas senyuman dan juluran tangan Masumi...


Terdengar lagi....


" Ooooooohhhhh........" suara para undangan menyambut hal tersebut.


Tanpa membuang waktu lagi, Masumi pun menggenggam erat jemari mungil Maya dan berkata:


"Dialah gadis pendamping yang sangat aku cintai seumur hidupku"


Mendengar ungkapan dari Masumi, Maya sangat terharu dan terpukau. Begitupun dengan para tamu undangan lain. Mereka pun bertepuk tangan menyambutnya...


PPLOOOK!!!PLOK!!PLOOK!!


Masumi pun menggiring Maya untuk masuk ke aula dan melintasi di tengah-tengah para tamu...


Semua mata pun terus mengikuti keduanya sampai berdiri tepat di depan sang direktur utama, Eisuke Hayami.


Masumi memberi isyarat kepada Maya untuk sedikit membungkukkan punggungnya bersama-sama kepada sang ayah.


Eisuke memandangi keduanya dalam-dalam...


Kemudian...


"Masumi, aku merestui kalian. Aku yakin kau telah memilih gadis yang sangat terbaik diantara yang terbaik" ucap Eisuke serius.


Masumi dan Maya menatap Eisuke lekat...


"Terimakasih, ayah" kata Masumi gembira.


Ketiganya masih saling menatap hangat...


Begitupun genggaman tangan Masumi terasa semakin erat menggenggam jemari mungil Maya. Maya dapat merasakan itu, betapa pria tampan di sampingnya teramat mencintainya.


TENNNG!!!


Sebuah aba-aba dari MC memecah kesunyian malam itu. Hadirin dipersilahkan untuk bersantai dan menikmati hidangan mewah dari perjamuan...


Suara riuh ceria mulai terdengar di aula. Tapi semua mata para gadis tentu saja masih menatap iri pada Maya Kitajima yang dipilih untuk menjadi pendamping dari Masumi Hayami.


Ada yang turut berbahagia, ada yang mencibir, semuanya membaur tak terkentara malam itu. Secara bergantian satu persatu para tamu mengucapkan ucapan selamat kepada Eisuke, Masumi dan Maya.


Ketiganya tampak sangat lega dan bahagia...


Di tengah-tengah perjamuan, Masumi menarik lembut tangan Maya dan membawanya keluar aula.


"Pak Masumi, kemana anda membawaku? Para tamu masih ingin bersama kita bukan?" tanya Maya pelan.


Masumi hanya tersenyum dan terus membawa Maya hingga di sebuah sudut ruangan...


Masumi berdiri menatap Maya!!


DEG!!!


Pak Masumi...


Eeeehh...


Pria tampan itu memegangi kedua pundak Maya dengan tatapan yang sangat berarti...


Maya merona karenanya. Gadis mungil itu dapat merasakan darahnya berdesir dan....


Mungiiill....


"Pak Masumiiii...."


"Mayaaa...."


Setelah beberapa saat saling tatap mesra, Masumi mendekatkan wajahnya tepat di depan wajah gadis mungil tersebut...


"Pak Masummiiii.............."


Cuuuuuuuuuuupppppppppppp..........


Masumi pun mengecup bibir mungil Maya...


Untuk pertama Maya merasa sedikit canggung dan kaget dengan apa yang dilakukan pria tampan yang sangat dicintainya tersebut padanya...


Namun rengkuhan jemari Masumi membuatnya begitu merasa nyaman dan dapat menikmati satu persatu kecupan demi kecupan bibir Masumi...








Hingga Maya mulai membalas kecupan itu perlahan...


Masumi pun semakin mengecup sampai melumat habis bibir gadis mungil bernama Maya Kitajima...


Beberapa menit berlalu, mereka masih di sana, melampiaskan segala rasa yang mereka rasakan bersama selama ini...


"Pak Masumiiii...kita harus kembaliiii...." desis Maya tak kuasa...


"Hhhmmm, aku tahuuu sayangg..." balas Masumi.


TIBA-TIBA!!!


Suara ponsel Masumi terdengar menyeruak lumatan bibir keduanya...


Dengan sangat terpaksa, Masumi mengangkatnya!!!


"YA! HALOO!!" nada suara Masumi mengeras kesal.


"Pak, anda dimana? Para tamu mencari!" tanya Mizuki dari dalam aula.


"Baik"


KLIIK!!!


Masumi menatap Maya kembali. Keduanya pun merapikan riasan masing-masing. Maya berusaha membersihkan daerah wajah, terutama bibirnya yang mungkin lipstiknya sudah belepotan.


Setelah merasa rapi dan siap, keduanya memasuki aula kembali...


Para tamu langsung menyalami mereka...


Dan perjamuan itu pun selesai dengan diakhiri acara dansa hingga tengah malam...








the end



13 komentar:

  1. kq cuma dikit... belum ketemu kan MM nya... jadikan maya sebagai calon istri nya ya... ^^

    BalasHapus
  2. bikin komedi romantis, yg ceria2, utk penghujung thn....
    sekali2 MM ngerasain bahagia tanpa derita berkpanjangan(30 thn an masa terbit komik TK, pnjang kan penderitaannya)

    BalasHapus
  3. aq maw ff ini jadi komedi romantis
    MM saling menyatakan perasaannya
    gpp ada lika liku hambatan halangan
    asal mereka selalu berdua dlm menghadapinya
    ^^

    BalasHapus
  4. Moga2 sih jadi,, HE,, antara MM..
    Bukan HE antara SM... Tp yaaa.. Terserah penulis saja
    *pasrah

    BalasHapus
  5. aiiih, kok dikit amaaaaat, tambaaaaaaaaaaaaaaaaah

    BalasHapus
  6. apppaaaaa, pokoknya jgn sampe SE, yg lucu2 saja, soalnya msh lama betsunya

    BalasHapus
  7. Weeeee... Ngegantong.... Huawahahahhaahhaha... Mantapp.. Jd tersipu2 malu jugaa >_<

    BalasHapus
  8. SE SE SE SE SE SE * ngacung2in poster *


    huahahahahahaha


    itu masumi udh kayak barang dagang ya .hihihi

    BalasHapus
  9. cm masumi ajah kyknya yg bisa di apa2 in XDDD

    BalasHapus
  10. pas bener fan art nya sista
    merinding disko aq melihatnya ^^

    BalasHapus
  11. Horeeee HE semoga Betsu asli kayak ginni...oh indahnyaaa...Beatrix

    BalasHapus
  12. waaaa..... berasa cinderella..... beruntung banget Maya... ^^

    BalasHapus
  13. Haduuuuhhhh...yg bikin deg deg itu malah ditambain sama ada ilustrasinya jg...jempol deh


    Lop it.
    <3 <3 <3

    BalasHapus

Frens, pliz comment in here...